Menjiplak, Masalah Serius di Universitas di Turki
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM – Plagiat ternyata juga melanda perguruan tinggi di Turki. Dalam sebuah studi oleh Pusat Aplikasi dan Penelitian Kebijakan pendidikan (BEPAM) dari Universitas Bogaziqi, Istanbul Turki, ditemukan 34 tesis termasuk program master dan doktoral merupakan hasil plagiat tingkat tinggi.
Studi "kualitas tulisan akademik," yang dilakukan BEPAM itu memeriksa 600 tesis, termasuk 470 tesis master dan 130 tesis doktoral yang ditulis antara tahun 2007 dan 2016, menurut harian Turki, Cumhuriyet.
Sebanyak 477 tesis itu ditulis di universitas negeri, 123 dari perguruan tinggi swasta, 89 yang ditulis dalam bahasa Inggris dan 511 ditulis dalam bahasa Turki. Para peneliti menggunakan Program "Turnitin" untuk mengidentifikasi plagiat dengan indeks kesamaan untuk memeriksa tesis yang dipilih.
Studi ini mengungkapkan terjadinya "plagiarisme berat" yang terjadi pada 34 persen dari tesis yang diteliti. Plagiarisme berat sebanyak 46 persen terjadi di perguruan tinggi swasta dan 31 persen di perguruan tinggi negeri.
Sementara itu, dalam indeks kesamaan yang menunjukkan apakah studi ilmiah itu "asli," rata-rata di Turki yang ditemukan mencapai 28,5 persen. Ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata dunia hanya 15 persen.
Tingkat indeks kesamaan ini adalah 24 persen pada tesis bahasa Inggris, dan 29 persen pada yang berbahasa Turki. Dan 28 persen di perguruan tinggi negeri, serta 31 persen di perguruan tinggi swasta. Hal ini menunjukkan bahwa tesis ditulis di perguruan tinggi negeri Turki sedikit lebih baik daripada yang ditulis di perguruan tinggi swasta.
Tujuan awal dari studi BEPAM sebenarnya tidak untuk melihat plagiarisme, tetapi tingginya jumlah tesis dari hasil menjiplak yang membuat para peneliti melihat lebih dekat masalah ini.
Jumlah studi hasil menjiplak di perguruan tinggi negeri adalah 150 (31 persen) dan 57 (46 persen) di perguruan tinggi swasta. Jumlah ini adalah 173 (36 persen) di tesis master dan 34 (26 persen) di tesis doktoral. Sebanyak 25 (28 persen) pada tesis bahasa Inggris, dan 182 (35 persen) pada tesis berbahasa Turki.
Universitas BoÄaziçi, Universitas Teknik Timur Tengah (ODTÜ) dan Universitas Bilkent memberikan pendidikan dalam bahasa Inggris, dan tampaknya berada dalam kondisi yang relatif lebih baik dalam hal plagiarisme dan kesamaan.
Masalah Serius Etika
Seorang peneliti, Dr. Ziya Toprak, mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak mahasiswa Turki "tidak tahu bagaimana menulis tesis." Sementara akademisi tidak tahu bagaimana cara mengajar menulis tesis.
Toprak menyebutkan bahwa tidak ada Pusat Penulisan Akademik di setiap universitas di Turki yang lihat bahwa menulis merupakan instrumen utama produksi pengetahuan.
"Sayangnya, ada masalah etis yang serius di negara kita. Tentu saja, ada banyak yang tidak sadar telah menjiplak dalam tulisan mereka. Temuan dari penelitian ini berfokus terutama pada tesis yang memiliki tingkat plagiarisme tinggi, sehingga jelas plagiarisme adalah pada tingkat serius. Kami tidak berbicara tentang penjiplakan dalam beberapa baris atau paragraf. Hal itu dilakukan dengan sengaja, yang menunjukkan masalah etis yang serius," katanya.
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...