Menkes: Kasus Dengue Meningkat Ketika Terjadi El Nino
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan fenomena El Nino yang diprediksi berlangsung hingga akhir Desember 2023 berpotensi memicu kenaikan kasus demam berdarah atau dengue di Indonesia.
"Dengue di Indonesia meningkat terus selama 50 tahun terakhir. Sesudah diamati, polanya naik pada saat terjadinya El Nino," kata Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI di Jakarta, hari Selasa 928/11).
El Nino tidak hanya berdampak pada sektor ketahanan pangan, tetapi juga kesehatan masyarakat yang dipicu gigitan nyamuk.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, mengatakan nyamuk Aedes Aegypti cenderung lebih ganas di situasi suhu panas. "Frekuensi dia menggigit itu akan meningkat tiga sampai lima kali lipat pada saat suhunya meningkat di atas 30 derajat," katanya.
Dilaporkan bahwa laju kasus dengue di Indonesia rata-rata mencapai 74.000 hingga 140.000 per tahun. Kasus dengue pada Januari hingga November 2023 mencapai 76.449 pasien dengan 571 kasus kematian.
Angkanya berhasil ditekan hingga separuh dari capaian kasus di 2022 sebanyak 143.300 pasien dengan 1.236 kematian, berkat intervensi pengasapan, larvasida, pemakaian kelambu, 3M plus, hingga Gerakan Satu Rumah Satu Jumatik.
Menkes mengatakan El Nino merupakan kejadian distorsi alam yang menghambat pertumbuhan awan hujan akibat gangguan di atmosfer. Di Indonesia, diprediksi memuncak di akhir Desember 2023 atau awal Januari 2024 dengan tingkatan suhu panas yang rendah hingga moderat.
"Ocean Nino Index (ONI). normalnya 1, kalau sudah 1,5 kuat, di atas 2 sudah sangat kuat," katanya. Perubahan iklim juga berkontribusi memicu suhu di Indonesia mendekati moderat di level 2. Sekarang sudah mendekati 2. Data terakhir pekan lalu sudah 1,5 dan akan terus meningkat, katanya.
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...