Menkes: Seharusnya Indonesia Memproduksi 30 Ribu Dokter Setiap Tahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa seharusnya Indonesia memproduksi 30 ribu dokter setiap tahun. Namun jumlah dokter yang dihasilkan tidak sebanding dengan populasi di Indonesia.
Saat ini produksi tenaga kesehatan, khususnya dokter spesialis, masih menjadi menjadi masalah di Indonesia setelah 77 tahun merdeka. Begitu juga di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Pemenuhan fasilitas dapat dilakukan dengan cepat, namun yang menjadi kendala adalah tersedianya dokter spesialis di wilayah tersebut.
Menteri Kesehatan mengungkapkan pentingnya dilakukan transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk memastikan terpenuhinya produksi dan distribusi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
“Kemarin saya groundbreaking empat rumah sakit di IKN. Semua yang punya rumah sakit PD (percaya diri) bahwa rumah sakitnya akan selesai bulan Juli. Nggak PD-nya, cari dokternya, apalagi dokter spesialis,” kata Menkes
Demikian halnya saat Menkes mengunjungi RSUD Sepaku di Ibu Kota Nusantara (IKN) beberapa waktyu lalu. Menkes menemukan bahwa tidak ada dokter spesialis anestesi, spesialis bedah, terlebih spesialis ortopedi. Padahal, spesialisasi itu dibutuhkan akibat tingginya angka kecelakaan kerja. Alhasil Pasien pun harus dirujuk ke Balikpapan dengan jarak tempuh 3-4 jam.
“Oleh karena itu, Kita sudah ada terobosan dengan adanya yang Hospital Based, dari 21 prodi Spesialis yang saat ini ada, mau kita dorong kalau bisa nanti 300 Rumah Sakit tipe A dan B dalam waktu yang cepat bisa memproduksi dokter spesialis. Ini nantinya memudahkan juga menyelesaikan masalah distribusi dari dokter spesialis yang sekarang sangat langka” kata Menkes.
Program ini juga disebut akan mengatasi masalah distribusi. Sebab, peserta didik diutamakan pegawai di RS yang bersangkutan. Sehingga, penempatannya sesuai kebutuhan. Biaya pendidikan yang dikeluarkan juga akan lebih murah.
Terobosan lainnya, Untuk meningkatkan produksi dokter umum, Menkes akan mereplikasi apa yang dilakukan oleh Pemerintah India dengan mengirimkan dokter belajar di Fakultas Kedokteran di luar negeri.
Untuk menjaga kualitas dokter, Menkes usulkan juga untuk meningkatkan kompetisi antara dokter Indonesia dengan dokter asing dengan mengirimkan dokter Indonesia untuk bekerja di rumah sakit di luar negeri atau sebaliknya. Hal ini diyakini dapat meningkatkan jiwa kompetisi dan kompetensi para dokter.
“Pasien berbahasa Indonesia pasti lebih nyaman dengan Dokter Indonesia. Jadi kita undang saja rumah sakit terbaik Amerika masuk bawa dokter Amerika terbaik ke Indonesia. Pasti nggak mau kalah kualitas pelayanannya. Jadi memang ada beberapa perspektif yang mesti kita lakukan untuk meningkatkan kualitas” kata Menkes
Editor : Sabar Subekti
Lebanon Usir Pulang 70 Perwira dan Tentara ke Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Lebanon mengusir sekitar 70 perwira dan tentara Suriah pada hari Sabtu (27/1...