Menkeu: Ekonomi Rusia Turun 4 Persen Tahun Depan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, mengatakan hari Jumat (26/12) bahwa perekonomian Rusia bisa mengalami penurunan (kontraksi) hingga empat persen pada tahun depan, dan kemungkinan defisit anggaran sebesar tiga persen.
Kepada wartawan di Rusia, Siluanov mengatakan bahwa perekonomian akan mengalami kontraksi empat persen dengan asumsi harga minyak pada sekitar US$ 60 per barel. Dia mengharapkan bahwa nilai tukar Rubel menjadi sekitar 51 Rubel per dolar AS.
‘’Itu nilai tukar yang menurut perkiraan kami sesuai dengan neraca pembayaran,’’ katanya. Dia menambahkan bahwa pemerintah harus lebih banyak memotong biaya atau memanfaatkan cadangan. Menurut dia, rencana memotong belanja hingga 10 persen tidaklah cukup.
Bank sentral Rusia baru-baru ini mengatakan bahwa kontraksi ekonomi Rusia bisa mencapai 4,8 persen pada asumsi harga minyak saat ini, dan pemulihannya belum bisa diharapkan hingga tahun 2017. Namun hal itu perkiraan sebelum kenaikan suku bunga sebesar lebih dari sepertiga, sehingga menjadi 17 persen untuk meningkatkan daya tarik perekonomian Rusia.
Pemerintah Rusia sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan perekonomiannya akan merosot sebesar 0,8 persen pada tahun depan.
Di bahwah tekanan akibat penurunan harga minyak dan sanksi oleh negara-negara Barat atas kasus Ukraina, Rusia mengalami krisis ekonomi besar-besaran secara menyeluruh dengan runtuhnya nilai tukar Rubel dan meningkatnya inflasi.
Nilai tukar Rubel mengalami fluktuasi liar pekan lalu, dengan bank sentral menaikkan suku bunga menjadi 17 persen dari 10,05 persen dengan tujuan menopang nilai mata uang itu. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...