Menkeu: Investasi, Resep Naikkan Pertumbuhan Ekonomi dengan Cepat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, mengatakan, resep untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat adalah dengan investasi, disamping menjaga angka konsumsi dan ekspor jangan sampai negatif.
“Tujuan memperbesar porsi investasi dalam PDB (produk domestik bruto, Red) adalah dengan mempercepat investasi,” ujar Menkeu kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (11/6).
“Kita memang ingin melakukan reformasi struktural dari yang terlalu heavy konsumsi ke investasi,” ujar Menkeu.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Tiongkok di masa lalu karena peran investasi yang cukup besar dan pertumbuhan investasi yang cukup tinggi.
“Kita ingin dorong pertumbuhan investasi. Kalau investasi hanya tumbuh 5 sampai 6 persen itu kurang,” ujar Menkeu kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (11/6).
Ia menilai, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menujukkan tren pelambatan disebabkan nilai ekspor yang negatif, konsumsi yang melambat ke 5 persen, dan kurangnya investasi.
“Jadi, kita ingin infrastruktur sudah ada channel-nya, yakni anggaran, BUMN (Badan Usaha Milik Negara, Red), dan swasta melalui insentif, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), dan segala macam perbaikan izin investasi,” Menkeu melanjutkan.
Pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, baru-baru ini mengeluarkan kebijakan insentif melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 tahun 2015, khusus untuk investor yang ingin menanamkan modal di sektor tertentu yang ada dalam daftar tax allowance atau di sektor tertentu di provinsi tertentu.
“Kenapa kita dorong insentif tahun ini, karena kita ingin dorong investasi. Diharapkan investasi itu mammpu mendorong ke arag 7 hingga 8 persen,” ujar Menkeu, menegaskan bahwa investasi tidak hanya dari swasta, namun juga dari badan infrastruktur.
Editor : Bayu Probo
Ikuti berita kami di Facebook
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...