Menkeu Perkirakan Pengangguran Prancis Turun di 2016 atau 2017
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Menteri Keuangan Prancis, Michael Sapin, melansir perkiraan ekonomi terbaru negara tersebut dan menyebut bahwa pengangguran akan menurun pada 2016 atau 2017.
"Ekonomi harus menciptakan lapangan kerja secara signifikan mulai 2016, setelah akhir stabilisasi 2015, pengangguran diperkirakan akan menurun pada tahun 2016 dan 2017," kata Sapin dalam wawancara dengan Les Echos pada Kamis (9/4).
Pada Rabu (8/4) malam Bercy (nama wilayah regional di Paris, lokasi kantor Kementerian Keuangan Perekonomian dan Industri Prancis) merilis data prakiraan ekonomi terbaru, dengan asumsi defisit sedikit lebih rendah untuk tahun 2015 dan 2016, masing-masing 3,8 persen dan 3,3 persen dari PDB, dan 2,7 persen untuk 2017. “Dalam catatan kami sedikit lebih baik dari yang direkomendasikan oleh Komisi Eropa,” kata Sapin.
Data yang dirilis dari Kementerian Keuangan Perekonomian dan Industri sebagai berikut defisit: 3,8 pada tahun 2015, 3,3 persen pada 2016 dan 2,7 persen pada 2017. Pertumbuhan ekonomi : 1 persen pada 2015, 1,5 persen pada 2016 dan 2017. Inflasi: 0 persen pada 2015, 1 persen pada 2016 dan 1,4 pada 2017. Daya beli rumah tangga: 1,3 persen pada 2015, 1,3 persen pada 2016 dan 1,4 persen pada 2017. Utang publik: 96,3 persen dari PDB pada 2015, 97 persen pada 2016 dan 96,9 persen pada 2017, Pengeluaran pemerintah: 55,4 persen dari PDB pada 2015, 54,7 persen pada 2016 dan 54,1 persen pada 2017. Pungutan wajib: 44,4 persen dari PDB pada 2015, 44,3 persen pada 2016 dan 44,2 persen pada 2017.
Sebagai catatan menurut lexpress.fr, Brussels (markas pusat Uni Eropa) menuntut Prancis menetapkan angka defisit pada akhir Februari 2015 di 4 persen untuk 2015, 3,4 persen pada 2016 dan 2,8 persen pada 2017. Pemerintah Prancis tidak mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi dimana beberapa waktu lalu diumumkan untuk 2015 sebesar 1 persen dan 2016 dan 2017 sebesar 1,5 persen.
Menurut lesechos.fr pemerintah sekarang ingin sedikit lebih optimistis tentang kondisi perekonomian, “Walau demikian, kami menjalankan pemerintahan dengan sangat hati-hati karena pernyataan ini tidak lain bertujuan mengembalikan kredibilitas Prancis di ajang keuangan dunia,” Sapin menambahkan.
Namun, Michel Sapin tampaknya mengesampingkan setiap pemotongan pajak baru. Ketika ditanya tentang hal ini, ia mengatakan, pemotongan pajak dilakukan dengan memprioritaskan melaksanakan pakta tanggung jawab dan solidaritas.
Sebelumnya, Manuel Valls Perdana Menteri Prancis menyebut bahwa ukuran untuk perusahaan mendapat investasi yakni dibiayai kas negara pada 2015. Sedangkan untuk 2016 dan 2017 akan terus diintegrasikan ke dalam frame dan konsistensi kebijakan fiskal, "kata Valls. (lesechos.fr/lexpress.fr/bfmtv.com).
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...