Menkeu Zaman Orba Tuntut Jokowi-JK Turunkan Harga BBM
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) melakukan kesalahan fatal di awal memerintah, karena pada November 2014 menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kesalahan fatal dan konyol. Kenapa? Sudah tahu harga BBM (bahan bakar minyak) bakal turun trennya, dia malah men-trigger inflasi. Jadinya, daya beli konsumen turun," kata Fuad dalam diskusi bertajuk ‘Rupiah Terkapar, Bagaimana dengan Bisnis?’, di Restoran HCM, Plaza Semanggi, Jakarta, Rabu (26/8).
Fuad yakin pemerintah sesungguhnya kala itu sudah tahu bahwa tren penurunan akan terjadi pada harga minyak mentah dunia.
Dia menambahkan kenaikan harga BBM kala itu sudah pasti berimbas ke ekonomi riil, karena pemerintah sudah tahu bahwa kekuatan ekonomi terbesar RI adalah konsumsi rumah tangga.
"Kekuatan ekonomi terbesar Indonesia itu dimulai dari konsumsi. Tiba-tiba mesin ini digebuk oleh pemerintah," kata dia.
Terkait dengan harga BBM, Fuad kecewa karena saat harga minyak mentah dunia terus melorot dalam beberapa hari terakhir, pemerintah belum juga melakukan evaluasi harga jual BBM.
"Jadi, soal menaikkan harga BBM ini bukan masalah berani, tetapi lo (kamu) enggak ngerti,” kata dia.
“Saya yakin tidak ada niat pemerintah Jokowi-JK untuk menjerumuskan ekonomi RI. Niatnya, pemerintahan siapa pun pasti baik,” kata Fuad.
Ketua Komisi VI DPR RI Hafisz Tohir perlu mengevaluasi kembali mengenai harga bahan bakar minyak (BBM).
“Pemerintah wajib mengevaluasi kembali harga BBM dari harga yang ditetapkan saat ini,” kata Hafisz seperti diberitakan Antara, Rabu (22/7).
Hafiz mengemukakan pentingnya evaluasi tak hanya terkait harga minyak mentah dunia yang semakin anjlok, namun berhubungan juga dengan kebijakan pemerintah Jokowi. Menurutnya, perlu ada evaluasi juga mengenai kebijakan yang telah mencabut subsidi BBM dan menyerahkannya kepada mekanisme pasar.
Fuad Bawazier
Menurut situs resmi Kementerian Keuangan, Fuad Bawazier lahir di Tegal pada 22 Agustus 1949. Dia meraih Gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1974, kemudian melanjutkan pendidikan S2 Studi Ekonomi di William College (1983) dan meraih gelar doktor ekonominya di University of Maryland Amerika Serikat.
Dia dilantik sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 16 Maret 1998. Fuad Bawazier adalah Menteri Keuangan terakhir sepanjang orde baru (1998). Ia hanya menjabat sebagai Menteri Keuangan selama 2 bulan saja dikarenakan situasi reformasi yang terjadi di Indonesia.
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...