Menkominfo: Netizen Jangan Asal Forward Berita Tolikara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengimbau kepada netizen (warga pengguna media sosial) tidak membuat pernyataan atau memberikan informasi melalui media sosial yang memperkeruh situasi pascainsiden di Tolikara, Papua.
"Kita imbau, paling-paling kita ajak teman-teman jangan asal forward berita-berita, cek dululah sekali lagi, itu aja. Kalau gak tahu seperti apa, jangan memperkeruhlah," kata dia di Kantor Menkominfo Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/7), seusai halal bihalal.
Menteri mengakui, di zaman teknologi informasi saat ini, media sosial terus berkembang. Media sosial juga memberikan informasi-informasi secara bebas dan tak terkendali, yang sayangnya sering kali tingkat akurasinya rendah.
"Kalau kita bicara media, ya media elektronik, media cetak, media online (daring), media sosial. Semakin ke sini, tingkat keakurasiannya semakin rendah. Kembali karena media sosial ini boleh dikatakan less controllable," tukasnya.
Terkait dengan penyaringan media-media sosial maupun situs online yang dinilai bisa memperkeruh suasana, Menteri Rudiantara menyerahkan kepada panel yang telah dibentuk Kementerian Kominfo.
"Kalau masalah filtering ada aturannya, kita kan ada panel dan memenuhi kriteria tertentu kan," ujarnya.
Insiden Tolikara terjadi saat beberapa jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) terganggu dengan pengeras suara persiapan salat Id di lapangan koramil Jumat (17/7) pagi. Namun, ketika sedang berdiskusi dengan panitia, tiba-tiba ada suara tembakan yang melukai 11 orang dan menewaskan satu orang. Akhirnya, situasi tak terkendali sehingga terjadi pembakaran sejumlah kios dan musala ikut terbakar. (Ant)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...