Menlu Iran: Perundingan Nuklir akan Sangat Sulit
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan pada Kamis (7/11), perundingan yang dimulai di Jenewa, Swiss, dengan sejumlah negara mengenai program nuklir negaranya yang disengketakan, akan menjadi “sangat sulit”.
Negara-negara Barat dan Israel menduga pengayaan nuklir Iran kemungkinan ditujukan untuk mengembangkan senjata atom, namun republik Islam itu menegaskan programnya hanya untuk pembangkit listrik dan tujuan medis.
“Mitra dan delegasi saya dari negara-negara P5+1 memulai negosiasi yang sangat sulit karena kami memasuki fase terperinci yang masih sulit dan seksama,” kata Zarif dalam laman Facebook-nya.
Zarif mengatakan pada Kamis itu dia menggelar pertemuan dengan Catherine Ashton, kepala diplomatik Uni Eropa, yang mengepalai kelompok yang disebut P5+1, yakni Inggris, China, Prancis, Rusia, dan AS ditambah Jerman.
Di Jenewa, ia juga akan bertemu dengan Utusan PBB dan Liga Arab Lakhdar Brahimi, sebelum
berkunjung ke Roma, untuk menemui Menlu Italia, Emma Bonino.
Pada pertemuan kedua di kota Swiss itu kurang dari sebulan, sejumlah negosiator akan berunding dengan Iran selama dua hari, dengan harapan menghasilkan kesepakatan guna mengakhiri kebuntuan yang telah lama berlangsung.(Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...