Menlu Rusia: Ukraina Penuhi Tuntutan atau Akan Penyelesaian Diputuskan Tentara
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Proposal Moskow untuk penyelesaian di Ukraina sudah diketahui Kiev dan baik bagi Ukraina memenuhinya untuk kebaikan mereka sendiri atau tentara Rusia akan memutuskan masalah tersebut, kata kantor berita Rusia, TASS mengutip Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
"Proposal kami untuk demiliterisasi dan denazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh rezim, penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru kami, sudah diketahui musuh," kata kantor berita negara itu mengutip Lavrov. hari Senin (26/12).
“Intinya sederhana: Penuhi itu untuk kebaikan Anda sendiri. Jika tidak, masalah ini akan diputuskan oleh tentara Rusia.”
Moskow menyebut invasinya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk "mendemiliterisasi" dan "denazifikasi" tetangganya. Kiev dan sekutu Baratnya menyebutnya sebagai agresi gaya kekaisaran untuk merebut tanah Ukraina.
Pada bulan September, Moskow menyatakan telah mencaplok empat provinsi Ukraina: Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson, setelah mengadakan apa yang disebut referendum yang ditolak sebagai palsu dan ilegal oleh Kiev dan sekutunya.
Pada hari Minggu (25/12), Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan Moskow terbuka untuk negosiasi dan menyalahkan Kiev dan pendukung Baratnya karena kurangnya pembicaraan, sikap yang sebelumnya ditolak Washington sebagai sikap di tengah serangan Rusia yang terus-menerus.
Lavrov mengatakan kepada TASS bahwa mengenai berapa lama konflik akan berlangsung, “bola ada di pengadilan rezim dan Washington di belakangnya.”
Akhir perang belum terlihat dan sedang memasuki bulan ke-11 dan telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang terlantar, dan mengubah kota menjadi puing-puing. Kiev telah mengesampingkan penyerahan tanah apa pun kepada Rusia dengan imbalan perdamaian, dan secara terbuka menuntut Rusia melepaskan semua wilayah.
Moskow bersikeras bahwa pihaknya sedang mengerucutkan "demiliterisasi" dan "denazifikasi", tetapi pada kenyataannya tujuannya belum sepenuhnya ditentukan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...