Menlu Sugiono: Indonesia dan AS Mitra Strategis dalam Memajukan Demokrasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-“Indonesia dan AS adalah mitra strategis dalam memajukan demokrasi, menciptakan perdamaian dan mendorong kemakmuran.”Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri, Sugiono, saat memberikan sambutan dalam diskusi yang dilakukan dalam rangka merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Amerika Serikat di Jakarta, hari Jumar (13/12).
Sugiono menyampaikan bahwa pernyataan tersebut juga dibahas dalam pertemuannya dengan Menlu AS, Antony Blinken di sela-sela Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Washington DC pada 12 November 2024 lalu. “Kedua negara baru saja menyelesaikan pemilu. Ini menunjukkan komitmen kedua negara terhadap demokrasi,” katanya.
Menlu juga menyampaikan bahwa dalam kunjungan tersebut, Pemerintah AS telah menegaskan dukungannya terhadap program dan prioritas Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo.
“Indonesia siap memperkuat kerja sama yang baik antar kedua negara khususnya untuk program-program Asta Cita, termasuk di bidang investasi, ketahanan pangan dan energi, transformasi kesehatan dan pendidikan,” katanya.
Hubungan diplomatik RI-AS dimulai tanggal 30 Desember 1949 yang ditandai oleh penyerahan Surat-surat Kepercayaan dari Duta Besar AS pertama untuk Indonesia, H. Merle Cochran, kepada Presiden Soekarno di Jakarta.
Dalam diskusi ini, hadir juga Dubes AS, Kamala Lakhdhir. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa selama 75 tahun, Indonesia dan Amerika Serikat telah menjadi sahabat dan mitra, berkolaborasi dalam berbagai isu penting bagi warga kedua negara. “Kemitraan kita dibangun atas kesamaan nilai, prioritas untuk mencapai kemakmuran, pembangunan dan juga masyarakat kita”, ujarnya.
Diskusi dengan tema “75 Years of Indonesia and the US Diplomatic Relations and Beyond: Seizing Opportunities, Overcoming Challenges, and Moving Forward” ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan menghadirkan tiga pembicara yaitu Duta Besar, Soemadi Brotodiningrat, David Merrill (Presiden US-Indonesia Society (USINDO) dan Prof. Siswanto, sejarawan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Diskusi ini dihadiri oleh perwakilan dan pejabat, dari kedua negara, wakil dari BUMN, asosiasi bisnis, think-tank dan juga perguruan tinggi.
Peluncuran Perangko
Setelah acara diskusi, Menteri Luar Negeri RI, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dan Duta Besar AS meluncurkan Prangko Edisi Khusus untuk Memperingati Ulang Tahun ke-75 Hubungan Diplomatik Indonesia-AS.
Prangko tersebut menampilkan tiga desain spesial:
- Foto bersejarah H. Merle Cochran, Dubes AS untuk Indonesia yang pertama, saat menyampaikan Surat-surat Kepercayaan kepada Presiden Soekarno pada 1949.
- Logo Peringatan 75 Tahun RI-AS, dan
- Batik “Parang Maharddhika”, Juara I Lomba Desain Batik Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik RI-AS.
Tujuh Puluh Lima Tahun Penuh Makna
Perayaan 75 tahun hubungan diplomatik RI-AS tahun 2024 ini juga ditandai oleh pertemuan bilateral Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Joseph Biden di Washington, D.C., pada tanggal 12 November 2024. Selain diskusi dan peluncuran perangko, berbagai kegiatan telah diselenggarakan secara paralel di Indonesia dan Amerika Serikat termasuk program Diplomats Go To Campus, Lomba Desain Batik, Gala Orkestra di Aula Simfonia, dan Block Party ”Celebration of 75 Years: USA in Jakarta.
Sedangkan di AS, juga telah diselenggarakan berbagai kegiatan seni-budaya hingga promosi kerja sama ekonomi bilateral di semua Perwakilan RI, baik Kedutaan Besar RI di Washington DC, Konsulat Jenderal RI di kota San Francisco, New York, Los Angeles, Houston dan Chicago. Salah satu agenda yang sangat menonjol adalah pagelaran kebudayaan terbesar bertajuk ‘Wow Indonesia! Festival 2024’ di Washington DC.
Editor : Sabar Subekti
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, Dipecat oleh Parlemen
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Majelis Nasional Korea Selatan pada hari Sabtu (14/12) melalui pemungutan sua...