Menparekraf Dukung Salatiga sebagai Kota Gastronomi
SALATIGA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, berkomitmen mendukung pengembangan Kota Salatiga sebagai kota gastronomi guna memperkuat daya tarik wisatawan sehingga dapat mendukung pengembangan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja di Salatiga.
Menparekraf menyampaikan apresiasi yang tinggi atas semangat dan inisiatif dari Pemerintah Kota Salatiga dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Pemerintah Kota Salatiga pascapandemi COVID-19 mengembangkan wisata gastronomi untuk bisa menjadi daya tarik pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini karena wisata gastronomi tidak hanya menawarkan pengalaman kuliner seperti pada umumnya, tapi juga menyajikan pengalaman budaya dan sejarah di balik kehadiran suatu menu makanan," katanya.
Gastronomi sendiri merupakan ilmu yang membahas tentang kebiasaan makan yang baik (good eating habit) atau bisa juga dikaitkan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan kenikmatan makanan dan minuman. Namun, lebih dari itu, gastronomi bukan hanya soal makanan dan minuman yang dihidangkan di atas meja, tapi ilmu yang mempelajari seluk-beluk cerita di balik makanan itu sendiri. Mulai sejarah makanan, asal bahan pangan, pengolahan, cara masak, hingga bagaimana makanan itu dimakan.
Kota Salatiga, katanya, memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai destinasi gastronomi, lantaran ragam kuliner khas yang menjadi andalan Kota Salatiga. Di sana ada Sate Sapi Suruh, Opor Bebek, Soto Esto, Gecok Kambing, Ronde Sekoteng, Enting-Enting Gepuk, dan sajian khas Salatiga yang ikonik adalah Tumpang Koyor.
Kota Salatiga juga sangat strategis karena diapit tiga kota penting di Jawa Tengah dan DIY, yakni Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta. Sementara dari segi keindahan, Salatiga juga sangat cantik. Hal inilah yang menjadi kekuatan Salatiga untuk menjadi salah satu destinasi terbaik dengan gastronomi sebagai daya tarik utama.
"Kemenparekraf juga telah menetapkan Kota Salatiga sebagai salah satu Kota Kreatif. Bahkan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga telah mengusulkan Kota Salatiga menjadi Kota Kreatif Gastronomi," kata Sandiaga.
Kemenparekraf akan memberikan dukungan di berbagai sektor baik melalui pendekatan anggaran, kehadiran (kunjungan), maupun juga pendekatan regulasi, dan penyelenggaraan event baik dalam skala nasional maupun internasional sebagai lingkup bagian dari pengembangan destinasi super prioritas Borobudur.
"Kita akan membuat beberapa event juga di sini. Berdasarkan usulan dari komunitas, tadi saya sudah memberikan PR (pekerjaan rumah) pada komunitas untuk membuat event," jelasnya.
Dikatakan, kuliner berkembang pesat di tengah pandemi danmampu berkontribusi sebesar Rp 1.274 triliun atau 7,35 persen dari keseluruhan PDB nasional di tahun 2021. Data terakhir dari BPS, 20 juta lapangan pekerjaan itu dikontribusikan oleh sektor ekonomi kreatif. Dari total 20 juta tenaga kerja di ekonomi kreatif, 34 persen atau hampir 10 juta merupakan tenaga kerja di sektor kuliner, kata Sandiaga.
Wali Kota Salatiga, Yulianto, mengapresiasi dukungan dari Menparekraf Sandiaga Uno yang berkomitmen mendukung pengembangan Salatiga sebagai destinasi gastronomi nasional.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...