Menpora Berharap Aspirasi Suporter Persebaya 1927 Ditindaklanjuti BOPI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berharap aspirasi para pendukung kesebelasan Persebaya Surabaya 1927 ditindaklanjuti Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
"Saya kira ini harus segera ditindaklanjuti oleh BOPI. Fakta-fakta seperti ini saya kira BOPI memang perlu mendapat masukan yang imbang. Semoga ini menjadi sesuatu yang baru untuk bisa didalami BOPI. Nanti kami tinggal tunggu hasil kajian dari BOPI pasti mereka akan verifikasi faktual juga kan. Seperti apa kebenarannya," kata Menpora, Kamis (26/2) sore WIB, di ruang kerjanya.
Pada pertemuan tersebut Menpora menampung aspirasi para suporter dan berjanji menindaklanjuti masukan tersebut.
Para suporter Persebaya 1927 tersebut berharap bisa beraudiensi dengan Menpora dan menyampaikan aspirasinya yakni mendukung pembentukan Tim Sembilan dan maksimalisasi tugas/kewenangan BOPI demi kemajuan sepakbola Indonesia.
Persebaya Surabaya mengalami perpecahan pada kompetisi sepakbola di Indonesia terpecah menjadi dua pada 2010 yakni saat Persebaya ada yang mengikuti Liga Super Indonesia, sementara Persebaya Surabaya 1927 mengikuti Liga Primer Indonesia.
Pada akhir 2010, Persebaya terpecah menjadi dua tim. Satu tim dengan manajer Wisnu Wardhana tetap ikut Divisi Utama Liga Indonesia. Sementara tim lainnya, Persebaya di bawah Saleh Ismail Mukadar mengikuti Liga Primer Indonesia. Persebaya yang berkompetisi di Liga Primer Indonesia akhirnya berganti nama menjadi Persebaya 1927.[1] PT Pengelola Persebaya Indonesia didapuk menjadi pengelola konsorsium untuk PT Persebaya Indonesia. PT Pengelola Persebaya Indonesia didirekturi oleh Llano mahardhika, seorang mantan pegawai BLI. Walaupun akhirnya berhasil menjuarai Liga Primer Indonesia, namun manajemen PT Pengelola Persebaya tetap menimbulkan polemik karena kurangnya sosialisasi terhadap suporter, walaupun program yang dijalankan sangat bagus. (wikipedia.org/kemenpora.go.id).
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...