Menpora RI Minta Guru Olahraga Jaring Talenta Atlet Usia Dini
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menegaskan bahwa guru olahraga berperan penting tidak hanya membangun budaya olahraga di sekolah, tetapi juga menjaring potensi maupun talenta usia dini di kalangan pelajar.
Saat membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) di Jakarta, Jumat (11/11), Zainudin menekankan pentingnya guru olahraga pada tingkat SD, SMP, dan SMA dalam meningkatkan budaya olahraga demi meningkatkan bibit unggul serta terciptanya sumber daya manusia bugar. Dari situ, potensi siswa pun bisa terlihat.
“Sekarang saudara-saudara sekalian mungkin satu-satunya guru yang terorganisir sampai tingkat nasional. Sekretariatnya ada di Kemenpora. Nah ini harusnya bangga dan lebih percaya diri. Tugas saudara-saudara membangun sumber daya manusia yang tangguh dan unggul,” ujar Zainudin, dikutip dari laman resmi Kemenpora, Jumat (11/11).
Ketua Umum IGORNAS Dikdik Setia Munardi berharap sinergi dan kolaborasi bersama Kemenpora bisa terus dilakukan sebagai upaya untuk menyukseskan program unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON)
Dikdik menyampaikan IGORNAS bersama dengan perwakilan dari seluruh provinsi akan menyusun dan melakukan perbaikan-perbaikan program agar selaras dengan tujuan DBON, yakni menciptakan generasi emas Indonesia yang sehat, bugar dan aktif serta meningkatkan prestasi olahraga nasional di panggung dunia.
“Kami juga sudah melakukan berbagai hal dan ada yang belum tuntas. Yang telah tuntas tentu kami akan melakukan evaluasi dalam rapat kerja nasional ini. Pada rakernas ini juga kami mengundang pengurus dari seluruh provinsi. Kami harap penyusunan program untuk tahun depan akan lebih baik lagi,” kata dia.
IGORNAS dibentuk pada 2021 dan dikukuhkan oleh Menpora pada Maret lalu. Kehadiran mereka merupakan upaya untuk memberdayakan guru olahraga di Indonesia.
IGORNAS merupakan organisasi guru olahraga nasional pertama yang mewadahi guru-guru olahraga SD, SMP, SMA mulai dari tingkat daerah hingga provinsi. Organisasi itu telah memiliki wakil di 34 provinsi dengan jumlah seluruh anggota mencapai 600-700 ribu orang.
"Kami siap berkolaborasi dengan Kemenpora dan pemerintah daerah serta melakukan perbaikan-perbaikan yang ada," pungkas Dikdik.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...