Mensos: Kebutuhan Pengungsi Sinabung Terus Ditambah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan pemerintah akan terus menambah bantuan untuk memenuhi kebutuhan tanggap darurat yang diperlukan pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung.
"Sesuai instruksi Presiden, kita akan terus tambah bantuan untuk kebutuhan mereka," katanya di Jakarta, Rabu (27/11).
Kementerian Sosial, sesuai tugas pokok dan fungsinya, menyalurkan bantuan kebutuhan tanggap darurat untuk pengungsi, seperti makanan, tenda gulung, perlengkapan anak dan keluarga.
Bantuan kebutuhan tanggap darurat pengungsi, menurut Menteri sudah terpenuhi. Namun, seperti laporan yang muncul di rapat kabinet terbatas dengan Presiden, pengungsi masih mengeluhkan kurangnya tempat mandi, cuci, dan kakus.
"Karena jumlah pengungsi yang cukup besar dan ada kekurangan MCK, kami akan terus tambah," katanya.
Selain itu, beberapa masalah yang muncul di lapangan antara lain kerusakan lahan pertanian, penyediaan air bersih, transportasi untuk anak-anak sekolah, dan kendaraan untuk evakuasi.
Hingga saat ini, jumlah pengungsi mencapai 16.672 jiwa (5.603 kepala keluarga) yang tersebar di 30 pos penampungan. Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (25/11) menginformasikan jumlah pengungsi mencapai 17.713 jiwa, atau 5.304 kepala keluarga, dari 17 desa, yang tersebar di 31 pos pengungsian.
Sebagian pengungsi kembali ke rumah karena tidak termasuk desa yang direkomendasikan PVMBG, seperti Desa Tanjung Morawa.
Untuk penanganan pengungsi, BNPB telah menyerahkan Dana Siap Pakai Rp 2,75 miliar untuk mendukung operasional Pos Komando, operasional tanggap darurat, dan makanan.
Selain itu, telah dikirim bantuan logistik dan peralatan senilai Rp 4,97 miliar yang sebagian bantuan telah tiba di Karo. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...