Mensos: Media Berperan Penting dalam Penanganan Bencana
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa mengatakan media memiliki peran yang sangat penting dalam upaya penanganan bencana alam di Indonesia.
Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan pemantapan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Madya bidang Manajemen Pos Komando di Sentul, Bogor (Jawa Barat), hari Kamis (18/8), sehubungan dengan bentuk perjuangan berbagai lapisan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.
"Ini saya lihat sendiri bagaimana media bisa berpengaruh dalam penanganan dan pemberian bantuan di lokasi bencana. Sewaktu berkunjung ke Sorong saat terkena gempa, bantuan dari luar daerah sangat sedikit, hanya ada bantuan dari gereja lokal. Ternyata ini karena media kurang memberitakan," kata dia.
Padahal, kata Menteri Khofifah melanjutkan, dengan adanya pemberitaan di media masa mampu memancing para donatur atau pihak-pihak lain untuk memberikan bantuan di lokasi bencana yang mungkin jauh dari pusat kota.
Dari contoh kasus tersebut, Menteri Khofifah menyimpulkan bahwa media memiliki peran yang sangat penting di kondisi penanganan bencana, di samping perjuangan para relawan kemanusiaan.
"Jadi, pentingnya peran media terletak pada poin untuk mendorong manusia agar bergerak saling membantu, menolong, melayani saudara kita yang terkena musibah," katanya.
Selain itu, sehubungan dengan peningkatan peran bantuan kemanusiaan, Menteri Khofifah juga meminta agar dilakukan penguatan komunikasi dan koordinasi antara koordinator relawan Tagana di daerah dan pejabat yang berwenang menangani bencana alam di Kementerian Sosial RI.
"PR kita adalah menguatkan komunikasi dan koordinasi. Jangan sampai ada yang mengalami `kegelapan` saat mereka mendapatkan musibah bencana, baik alam sosial. Jika kita tidak layani, maka akan jadi bencana kemanusiaan,” kata Menteri Khofifah.
Menurut dia, penguatan koordinasi secara vertikal untuk penanganan bencana alam harus dilakukan mengingat terbatasnya kemampuan dan kecilnya struktur Dinas Sosial di daerah dalam menangani masalah tersebut.
"Kasihan mereka karena strukturnya terlalu kecil. Silakan tetap koordinasi dengan Dinsos, tapi harus juga mampu komunikasi vertikal. Kecepatan layanan menjadi sangat penting. Dalam kondisi darurat tidak bisa menunggu instruksi A, B, atau C terlalu lama," kata Menteri Khofifah.(Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...