Mental yang Tidak Sehat Pengaruhi Kesehatan Fisik

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Psikolog Klinis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Kota Denpasar, Bali Nena Mawar Sari mengatakan dalam mendukung raga yang sehat dibutuhkan pula dukungan dari jiwa yang sehat sebagai satu kesatuan yang saling mendukung.

“Jadi kalau kaitannya dengan mental yang tidak nyaman, apakah berpengaruh kepada kesehatan fisik? Tentu iya, karena mental yang buruk itu kan memicu stres. Stres itu merusak sel-sel sehat kita, juga memicu inflamasi dan juga memengaruhi keseimbangan hormon yang berpotensi seseorang mengalami penyakitan secara fisik,” jelas Nena sapaan akrabnya saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (14/2).

Sebaliknya, lanjut dia, bila tidak menjaga fisik dengan baik maka bisa memunculkan penyakit-penyakit kronis yang berdampak menurunkan kesehatan mental. Dirinya pun menyarankan bagi masyarakat agar senantiasa memastikan kesehatan jiwa dan raga.

Sementara terkait dukungan pemerintah Indonesia yang menghadirkan program cek kesehatan gratis yang di dalamnya termasuk pemeriksaan mental, psikolog yang juga praktik di Klinik Bali Psikologi ini mendukung hal tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang penting.

“Itu sangat penting. Karena kalau misalkan sekarang penyakit-penyakit banyak juga terdampak dari kerentanan terhadap stres,” jelasnya.

Ia juga menyoroti persoalan tingkat bunuh diri dan depresi yang meningkat. Sehingga dengan adanya skrinning atau pemeriksaan awal dapat dilakukan oleh tenaga psikolog di puskesmas misalnya, maka dapat membantu mencegah peningkatan angka pengidap kesehatan mental yang meningkat setiap tahun.

Di sisi lain, pendampingan bagi lansia dan orang-orang yang memiliki penyakit kronis seperti jantung, diabetes, kanker dan lainnya mampu meringankan dampak psikologis dari penyakit tersebut.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono memastikan pemeriksaan mental masuk dalam cakupan paket program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

"Ada di paket, di pemeriksaan CKG-nya ada kesehatan mental," katanya saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Kamis (13/2). ANTARA