Mentan: Ketahanan Pangan Relatif Kuat
TEMANGGUNG JAWA TENGAH, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menegaskan kondisi ketahanan secara nasional relatif kuat. Karena jumlah impor bahan pangan masih di bawah 10 persen dari hasil pertanian lokal.
"Kalau impor bahan pangan masih di bawah 10 persen, negara relatif kuat, jadi jangan terlampau khawatir," katanya usai pembukaan Gelar Promosi Agribisnis ke VI di Soropadan, kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Kamis (19/6).
Dia mengacu ke FAO (Organisasi Pangan Dunia) yang menyebutkan kalau impornya masih di bawah 10 persen sebetulnya ketahanan pangan negara tersebut relatif kuat.
Dia mengatakan, produk pangan secara keseluruhan, terutama pada perdagangan berada dalam posisi surplus, pada tahun lalu mencapai 17 miliar lebih dolar AS. Namun, jika bicara produk pangan, dimana pangan yang ekspor dan impor ini yang defisit.
"Memang masih defisit, saat ini disumbang oleh produk dari perkebunan. Jadi perkebunan ini yang menyumbang devisa cukup besar. Jika bicara buah-buahan impornya memang defisit tetapi tidak lebih dari 10 persen dari produk nasional," katanya.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, kondisi pertanian di Jawa Tengah saat ini sangat bagus, 17 komoditas masih ekspor.
Dia mengatakan, dengan kondisi yang ada saat ini, Jateng dengan posisi tegak berdiri, misi Jawa Tengah tidak hanya cukup pada ketahanan pangan sudah masuk pada daulat menuju kemandirian.
Gelar Promosi Agribisnis ini diharapkan dapat membuka peluang bagi para pelaku bisnis yang bergerak di bidang agroindustri dan agribisnis untuk dapat mempromosikan produk-produk pertanian komoditas unggul.
Dia berharap, melalui kegiatan ini dapat menciptakan ajang promosi produk komoditas pertanian unggulan, untuk membuka peluang pasar baru serta memperluas jejaring agribisnis sehingga bisa mengangkat dan menggarap potensi agro di tingkat lokal, regional maupun nasional agar mampu bersaing secara terbuka dan profesional.
Selain itu, juga membuka wawasan dan ajang pembelajaran teknologi pertanian bagi pihak-pihak yang berminat dan berkompeten di bidang agribisnis, menumbuhkan forum untuk mempertemukan para pelaku agribisnis, antara pihak petani, produsen dengan pengusaha agro baik lokal dan nasional, serta para stake holder lainnya.
Pada Gelar Promosi Agribisnis juga dilakukan penandatanganan kesepahaman pembangunan infrastrukstur pengairan di kabupaten Wonosobo, Purworejo, Kulonprogo dan Kebumen antara Dirjen Sumber Daya Air Mohammad Hasan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta sejumlah bupati terkait. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...