Menteri Austria: Kemelut Pengungsi Adalah Bencana Kemanusiaan
GEVGELIJA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz menggambarkan kemelut pengungsi Eropa sebagai bencana kemanusiaan.
Saat mengunjungi perbatasan Yunani dengan Makedonia, tempat panas baru di kemelut itu, Kurz juga menyesalkan kekurangan pemeriksaan atas pendatang di Uni Eropa.
"Itu bencana kemanusiaan, bencana bagi Uni Eropa secara keseluruhan, dan ada kebutuhan mendesak bagi kita untuk memusatkan perhatian pada keadaan di Balkan barat," kata Kurz kepada wartawan, Senin (24/8) seperti diberitakan AFP.
"Kami harus menemukan siasat baru untuk mendukung Yunani dan negara Balkan barat," kata dia.
Uni Eropa bergulat dengan arus masuk yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pelarian dari perang, penindasan dan kemiskinan, Kurz menggambarkan kelompok itu sebagai bencana pengungsi terburuk dalam 50 tahun.
Hampir 340.000 pengungsi tiba di Uni Eropa dalam tujuh bulan pertama tahun ini, kata Frontex, lembaga perbatasan kelompok itu. Yunani mencatat kedatangan 160.000 orang sejak awal tahun ini, terutama melalui Turki.
Sejak pertengahan Juni, lebih dari 42.000 melalui Makedonia mencoba masuk Eropa Bersatu, khususnya negara bebas paspor wilayah Schengen.
Kanselir Jerman Angela Merkel pada Senin (24/8) mengutuk unjuk rasa keras terhadap pengungsi, yang meledak pada akhir pekan lalu di Jerman timur, dengan menyalahkan pegaris keras sayap kanan, yang menyebarkan pesan menjijikkan berisi kebencian.
Lebih dari 30 polisi terluka dalam bentrokan di kota Heidenau, dekat Dresden, pada Sabtu (22/8) pagi setelah gerombolan beberapa ratus orang. Banyak dari mereka mabuk, mulai melempari petugas dengan botol dan kembang api. Beberapa dari mereka berteriak "Heil Hitler".
Jerman, yang memperkirakan jumlah pencari suaka berlipat empat hingga sekitar 800.000 orang pada tahun ini, mengalami puluhan pembakaran atas tempat penampungan suaka dalam beberapa bulan belakangan. Tapi, kekerasan di Heidenau, yang berlanjut pada Sabtu dan Minggu malam, itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Merkel, melalui juru bicaranya, Steffen Seibert, mengatakan adalah menjijikkan bagaimana sayap kanan keras dan Nazi baru menyebarkan pesan kebencian mereka di dekat tempat penampungan di Heidenau, tempat sekitar 250 pengungsi tiba pada Jumat (21/8) malam. (AFP)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...