Menteri Basoeki Apresiasi Penyelenggaraan Kongres Sungai Indonesia
BANJARNEGARA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Kongres Sungai Indonesia di Banjarnegara, Jawa Tengah, 26-30 Agustus 2015.
"Ini menjadi suatu aset, dan pasti akan menjadi mitra saya dalam melaksanakan amanah mengelola sungai atau air di Indonesia. Saya bukan sedang `lip service`, ini pasti akan saya libatkan dalam program-program pengelolaan sumber daya air di Indonesia, walaupun selama ini sudah diberdayakan dalam rangka pola perencanaan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai," katanya di Banjarnegara, Jumat (28/8).
Menteri Basoeki mengatakan, hal itu kepada wartawan usai menghadiri sarasehan tentang sungai yang merupakan salah satu agenda kegiatan dalam KSI.
Menurut dia, KSI itu akan lebih fokus lagi dalam rangka memelihara sungai-sungai di Indonesia.
Ia mengharapkan, salah satu hasil KSI tidak hanya rekomendasi sarasehan sehingga seperti seminar biasa.
"Saya ingin kalau memang ada usulan konkret satu `pilot project` yang menjadi aspirasi Kongres Sungai ini apa. Kita kerjakan bareng di tahun 2016," katanya.
Terkait masalah ekohidrologi yang disampaikan dalam sarasehan, Basoeki mengatakan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) akan membangun 49 bendungan, dalam lima tahun ke depan dan sekarang baru 13 bendungan.
Menurut dia, desain bendungan itu harus disesuaikan dan dicek tentang bagaimana implementasi ekohidrologi pembangunan bendungan, salah satunya yang berkaitan dengan ikan yang hendak memijah, sehingga harus dibuatkan jalan untuk menuju ke hulu.
Disinggung mengenai upaya yang akan dilakukan Kemempupera, terhadap sejumlah waduk yang mengalami sedimentasi, dia mengatakan bahwa upaya yang lebih efektif berupa memperbaiki bagian hulunya.
"Seperti Waduk Wonogiri ada sekitar 7 juta ton sedimen di depan bendungannya, sekarang sedang kita keruk. Kalau di atasnya (hulu, red.) enggak diperbaiki, makanya harus ada cekdam-cekdam untuk menahan erosi," katanya.
Kegiatan KSI dalam Festival Serayu Banjarnegara (FSB) II Tahun 2015, diikuti sekitar 600 delegasi atau pemangku sungai dari berbagai daerah di Indonesia.
KSI yang baru pertama kali digelar tersebut diharapkan melahirkan rekomendasi perwujudan gerakan kedaulatan air, sungai, dan pengairan bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan bersama.(Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...