Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 00:13 WIB | Rabu, 11 Maret 2020

Menteri dan Staf Presiden Prancis Terinfeksi COVID-19

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berbicara kepada pers ketika dengan pejabat lain meninggalkan rumah sakit Necker pada hari SElasa (10/3) di Paris. (Foto: AFP)

PARIS, SATUHARAPAN.COM-Presiden Prancis, Emmanuel Macron, hari Selasa (10/3) memperingatkan bahwa hanyalah sebuah permulaan dari epidemi kesehatan ketika wabah virus corona merayap lebih dekat ke jantung kekuasaan politik di Prancis.

Menteri Kebudayaan Prancis, Franck Riester, mengatakan pada Senin (9/3) malam bahwa ia dinyatakan positif mengidap virus itu, dan kepala staf Macron melakukan isolasi sendiri setelah kontak dengan orang yang terinfeksi, kata seorang pejabat di istana kepresidenan Elysee dikutip Reuters.

Ada langkah-langkah untuk melindungi Macron, dengan mengurangi rapat, tetapi melalui konferensi video, dan dianjurkan pengunjung yang tidak penting untuk ditolak.

"Jangan mulai berpikir kami membuat gelembung," kata pejabat Istana Elysee, dan menambahkan bahwa "kami masih sejalan dengan saran yang kami berikan kepada seluruh penduduk Prancis."

Pemerintah Macron telah memimpin seruan kebijakan fiskal di Eropa untuk memerangi dampak ekonomi dari wabah virus corona. Ada gangguan global terhadap bisnis dan rantai pasokan, dan negara tetangga Italia sedang “terkunci.”

Kunjungi Rumah Sakit

Macron mengunjungi rumah sakit anak pada hari Selasa (10/3) dan mendesak orang-orang Prancis untuk tetap tenang setelah ada tanda-tanda kepanikan dengan orang membeli barang pokok di Paris. Dia memperingatkan: "Kita baru di awal epidemi ini."

Virus corona telah menginfeksi lebih dari 1.400 orang di Prancis dan menewaskan 30 orang.

Riester adala menteri Prancis pertama yang menderita virus corona. Dia mengatakan dia telah dites pada Senin (9/3) sore setelah merasakan gejala seperti flu.

Dia menghadiri rapat kabinet Rabu pekan sebelumnya yang dipimpin Macron, dan sesi pekan lalu di parlemen tempat lima anggota parlemen dinyatakan positif.

Kebijakan tidak ada jabat tangan antara menteri sudah ada saat itu. Pertemuan kabinet pekan ini masih akan berlangsung, kata seorang pejabat di kantor Perdana Menteri Matignon.

Meja dibersihkan dua kali sehari, dan jarak antara kursi diperlebar, kata pejabat Matignon.

Kepala staf Macron, Patrick Strzoda, bekerja dari rumah sebagai tindakan pencegahan dan belum menunjukkan gejala infeksi virus corona, kata pejabat Elysee.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home