Menteri Desa Imbau Masyarakat Tidak Lakukan Urbanisasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengimbau, masyarakat tidak melakukan urbanisasi pasca-Lebaran 2015.
Marwan di Jakarta, Kamis (23/7), mengatakan momentum mudik Lebaran biasanya akan diiringi dengan membludaknya arus urbanisasi. Banyak para pemudik yang membawa kerabatnya untuk mencari pekerjaan di kota.
Karena itu, guna menanggapi fenomena yang biasa terjadi setiap tahun tersebut, ia mengimbau kepada masyarakat desa untuk tidak ikut berbondong-bondong ke kota. "Dengan adanya perhatian serius yang dilakukan pemerintah terhadap desa, saya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memaksimalkan potensi desa dan mengembangkan ekonomi perdesaan".
Menurut dia, perputaran ekonomi perdesaan tidak akan kalah dengan ekonomi perkotaan. Apalagi, desa saat ini diberi kewenangan untuk mengembangkan potensi ekonomi, dan mendapatkan dana desa dari pemerintah.
"Tinggal bagaimana masyarakat memanfaatkan peluang yang ada di desa. Entah dengan membuat ekonomi kreatif, Budan Usaha Milik Desa (BUMDes), ataupun mengembangkan desa wisata," katanya.
Jika potensi ekonomi perdesaan sudah tertata, ia meyakini peredaran uang dan investasi tidak akan menumpuk di kota-kota besar, akan tetapi juga akan tersebar ke daerah-daerah dan desa-desa.
"Dengan adanya investasi yang merata, maka akan tercipta beberapa lapangan kerja yang merata hingga ke daerah. Sehingga arus perputaran uang tidak hanya terpusat di satu titik saja," katanya.
Pilihan masyarakat untuk berbondong-bondong pergi ke kota, karena adanya keterbatasan dalam mencari mata pencaharian di desa. Oleh karena itu, ia menyarankan agar dana desa benar-benar dimaksimalkan untuk penguatan ekonomi perdesaan.
"Salah satunya dengan BUMDes, yang nantinya diharapkan bisa mengangkat produktivitas masyarakat desa, dan membuka lapangan kerja baru," kata dia.
Ia lantas mencontohkan beberapa daerah, yang berhasil meningkatkan produktivitas masyarakat perdesaan melalui BUMDes. "Contohnya di salah satu di Bogor yang berhasil memanfaatkan BUMDes untuk meningkatkan produktifitas ekonomi perdesaan, dengan memproduksi ikan lele, gurame, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya".
BUMDes, lanjutnya, sebagai salah satu wadah penguatan ekonomi perdesaan, diharapkan tidak hanya bertumpu pada modal material, akan tetapi juga modal sosial. Sehingga Gerakan Civil Society yang berbau ekonomi kedepan bisa menekan arus urbanisasi.
Sebagai informasi, pada 2014 Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, arus perpindahan penduduk dari desa ke kota mencapai 1,061.745 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 55.000 orang dibandingkan pada tahun 2013, yang mencapai 1.006.745 orang.
Sedangkan untuk 2015, diperkirakan ada sekitar 60 juta hingga 70 juta penduduk, akan melakukan urbanisasi ke kota. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...