Menteri Imbau Warga Laporkan Kekerasan Anak
JAYAPURA, SATUHARAN.COM – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise mengimbau masyarakat, agar melapor jika menemukan tindakan kekerasan terhadap anak dan perempuan di lingkungannya.
"Saya harap jika ada yang melihat dan mengetahui aksi kekerasan terhadap anak dan perempuan, segera melaporkannya kepada pihak kepolisian. Nanti kami pun akan mendata ke rumah sakit dan juga ke pihak kepolisian," kata Yembisa, di Jayapura, Papua, Senin (22/6).
Pernyataan itu disampaikan Yembise setelah pada Minggu (21/6) siang, menjenguk M. Sawal (5), korban kekerasan kedua orang tuanya, yang sedang dirawat di RSUD Dok II Jayapura.
"Memang sudah tugas saya untuk melindungi anak-anak dan juga perempuan. Saya sempat melihat Sawal di berita, waktu di Jakarta dan hari itu saya katakan, saya akan datang ke Papua untuk melihat langsung kondisi anak ini," katanya.
Menurut dia, dari data yang didapatkan terkait dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak selama 2014, ternyata relatif cukup tinggi dan banyak perempuan yang akhirnya harus masuk rumah sakit.
Sementara untuk, kasus KDRT hampir mendekati lima ratus lebih dan kekerasan terhadap anak-anak itu sekitar 43 orang, juga hampir mendekati lima puluhan kasus, termasuk kekerasan yang dialami oleh Sawal di Jayapura.
"Ini termasuk tinggi, belum kalau kita lihat banyak kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi di mana-mana. Untuk itu perlu perhatian semua pihak agar peduli dengan lingkungan sekitarnya, melaporkan jika ada kasus demikian," katanya.
Kasus, Sawal, lanjut Yembise, merupakan kekerasan dalam rumah tangga, juga penelantaran.
"Setelah saya menerima data dan laporan yang masuk dari para medis di sini juga dengan adanya pemeriksaan kejiwaan, anak itu kelihatannya ditelantarkan oleh orang tuanya," katanya.
"Mungkin anak itu tidak diberi makan atau kurang diperhatikan, juga penelataran. Kalau dilihat bukan saja Sawal yang mengalami kekerasan fisik, tapi kakak perempuannya serta kakak laki-lakinya juga dipukul oleh kedua orang tuanya. Saya juga mendengar laporan langsung, bapak tirinya pun telah melakukan pelecehan terhadap anak perempuannya lebih dari dua kali," katanya.
Sebelumnya, pihak RSUD Dok II Jayapura menyebutkan kondisi kesehatan Sawal (5), korban penganiayaan oleh kedua orang tuanya kini semakin membaik, namun masih tetap menjalani perawatan.
"Bocah Sawal yang sejak Rabu (16/6) mendapat perawatan intensif di RSUD Dok 2 Jayapura, kondisinya mulai membaik, namun lebam sekujur tubuh belum total sembuh," kata Direktur RSUD Dok 2 Jayapura dr. Yerry Msen di Jayapura, Jumat (19/6).(Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...