Menteri Jerman dan Austria Batalkan ke Suriah Karena Kemungkinan Ancaman Teroris

BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Menteri dalam negeri Jerman dan Austria membatalkan rencana perjalanan ke Suriah pada hari Kamis (28/3) karena kemungkinan ancaman terhadap delegasi mereka, kata otoritas Jerman.
Nancy Faeser dari Jerman telah merencanakan untuk mengunjungi Damaskus bersama mitranya dari Austria, Gerhard Karner, dan sebuah pesawat militer Jerman seharusnya menerbangkan delegasi Faeser ke Suriah dari Yordania pada hari Kamis pagi.
Namun, kementeriannya mengatakan bahwa perjalanan itu dibatalkan sebelum penerbangan dapat berangkat dari Amman "karena peringatan konkret oleh otoritas keamanan Jerman tentang ancaman teroris," kantor berita Jerman dpa melaporkan.
Ditambahkan pula bahwa ancaman terhadap delegasi tidak dapat dikesampingkan, dan tidak akan bertanggung jawab untuk melakukan perjalanan mengingat kemungkinan ancaman tersebut.
Perjalanan tersebut tidak diumumkan sebelumnya. Kedua menteri telah berencana untuk berbicara dengan para menteri di pemerintahan sementara dan dengan perwakilan organisasi bantuan PBB.
Jerman khususnya telah menjadi tujuan utama bagi para pengungsi Suriah selama dekade terakhir.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, mengunjungi Damaskus dan membuka kembali Kedutaan Besar Jerman, 13 tahun setelah ditutup pada hari-hari awal perang saudara Suriah.
Baerbock, yang bertemu dengan Presiden Ahmed al-Sharaa dan yang lainnya, mengatakan Eropa membutuhkan "mata dan telinga" di lapangan saat mengikuti transisi politik Suriah. Itu adalah kunjungan keduanya sejak jatuhnya mantan Presiden Bashar al Assad pada bulan Desember. (AP)
Editor : Sabar Subekti

Pengemudi Ojol Berlebaran Sama Presiden di Istana
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Para pengemudi ojek daring (ojek online/ojol) mengungkapkan pengalaman be...