Menteri Lingkungan Israel Tolak Kesepakatan Pengiriman Minyak dengan UEA
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Perlindungan Lingkungan Israel mengatakan pada hari Kamis (16/12) bahwa mereka telah memblokir kesepakatan dengan mitranya dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengalirkan minyak dari Teluk ke Eropa melalui kota pelabuhan Israel yang menampung terumbu karang yang rapuh.
Pengumuman itu dapat menyebabkan pembatalan kesepakatan, salah satu yang terbesar muncul dari normalisasi hubungan antara Israel dan UEA tahun lalu. Para pencinta lingkungan telah mengajukan petisi ke Mahkamah Agung Israel untuk memblokir perjanjian tersebut.
Kesepakatan ditandatangani antara perusahaan milik negara Israel dan usaha dengan pemilik Emirat dan Israel, kesepakatan itu memungkinkan minyak yang diturunkan dari kapal tanker di pelabuhan Laut Merah, Eilat ,untuk dipindahkan melintasi Israel dengan pipa yang ada ke pantai Mediterania.
Menanggapi petisi itu, Mahkamah Agung, pemerintah Perdana Menteri, Naftali Bennett, mengatakan tidak akan campur tangan dan malah akan mengizinkan Kementerian Perlindungan Lingkungan untuk memainkan peran regulasi membatasi kegiatan yang menimbulkan risiko ekologis.
“Kami memblokir masuknya lusinan kapal tanker minyak ke Teluk Eilat,” kata Menteri Perlindungan Lingkungan, Tamar Zandberg, dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa Israel “tidak akan menjadi jembatan polusi di era krisis iklim.”
Menteri energi Israel sebelumnya menentang kesepakatan itu, juga karena masalah lingkungan. Kedua perusahaan yang terlibat dalam kesepakatan: Perusahaan Pipa Eropa Asia Israel (EAPC), dan MED-RED Land Bridge, tidak segera memberikan komentar. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...