Menteri Susi Ingatkan Pencurian Ikan Berkedok Investasi Asing
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengingatkan modus pendirian badan usaha di sektor kelautan dan perikanan melalui Penanaman Modal Asing (PMA) yang diduga sebenarnya merupakan pelaku pencurian ikan.
"Saya mengingatkan adanya modus usaha yang berbaju foreign direct investment atau penanaman modal asing," kata Susi Pudjiastuti dalam Pidato Kedaulatan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (21/4).
Menurut Susi, program utama yang menjadi prioritas selama berbulan-bulan ini adalah memerangi pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia.
Ia mengingatkan bahwa pencuri ikan adalah para penyusup yang mengambil kedaulatan baik kedaulatan negara maupun kedaulatan ekonomi khususnya di sektor perikanan Indonesia.
"Pemerintahan Jokowi-JK (Jusuf Kalla) menginginkan bangsa kita untuk lebih berdaulat," katanya.
Menurut dia, pekerjaan rumah yang dihadapi pemerintah dalam mengatasi pencurian ikan masih jauh.
Apalagi, lanjut Susi, berbagai hal yang dilakukan Satgas Pencurian Ikan telah mengungkapkan banyak fakta yang selama ini tidak kelihatan.
Menteri Susi juga mengingatkan bahwa dirinya pada Selasa (21/4) pagi juga telah menerima kedatangan orang-orang dari desa Wanam, Papua.
Menteri Kelautan dan Perikanan mengemukakan, orang-orang Wanam itu berkata bahwa lampu-lampu di Jakarta itu sangat terang tetapi lampu-lampu di perairan Wanam jauh lebih terang pada malam hari.
Hal itu, ujar Susi, menyiratkan banyaknya kapal pencuri ikan yang datang untuk mengambil sumber daya ikan di kawasan perairan Indonesia pada malam hari untuk menghindari kejaran aparat dan masyarakat sekitar.
"Kita manusia yang tidak takut diintimidasi. Kita manusia yang tidak takut diancam demi kedaulatan ekonomi bangsa, terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata dia menegaskan.
Sebelumnya diberitakan bahwa sebanyak enam warga Wanam dan Kampung Wogekel, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, segera bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta, guna menyampaikan berbagai permasalahan.
"Ada enam orang perwakilan warga Wanam, Kampung Wogekel dan sekitarnya yang akan berangkat ke Jakarta dalam waktu dekat ini," kata Yunus Husien, Ketua Tim Satgas Antiilegal Fising dan Tim Anev Eks Kapal Asing dari KKP, di Merauke, Papua, Sabtu (18/4).
Keenam warga Wanam itu yakni Yohanis A Mahuze selaku Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Wanam, Yunus Kaize selaku Kepala Kampung Wogekel, Marceliz Gebze selaku tokoh pemuda, Andi Musabait sebagai wakil nelayan, dan perwakilan suku-suku pendatang di Wanam, serta Mama Yapsinta Gebze salah seorang penjual sayur di Pasar Wanam. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...