Merapi Luncurkan Guguran Awan Panas Hingga 1.300 Kilometer
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Gunung Merapi (2.968 meter dari permukaan laut) mengeluarkan awan panas guguran hingga 1.300 meter ke arah barat daya pada hari Sabtu (1/5) pukul 07.31 WIB. Berdasarkan data rekaman seismogram, aktivitas tersebut tercatat dengan amplitudo 45 milimeter dan durasi 91 detik.
Sementara itu, menurut laporan aktivitas Gunung Merapi sejak sepekan terakhir oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran telah terjadi sebanyak 12 kali dengan jarak luncur teramati sejauh 2.000 meter ke arah barat daya dan 700 meter ke arah tenggara.
Aktivitas itu terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimal 58 milimeter dan durasi 163 detik. Kemudian volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.141.850 m3 dengan laju pertumbuhan 11.900 m3/hari.
Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 28 April terhadap data 22 April 2021 menunjukkan volume kubah tengah sebesar 1.794.000 m3.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada pekan ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,5 sentimeter/hari.
Dari hasil pantauan aktivitas Gunung Merapi tersebut, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Dan status Gunung Merapi masih berada pada level III atau ‘Siaga’.
Menurut informasi dari BNPB, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Kali Putih sejauh maksimal lima kilometer, pada sektor tenggara, yaitu Sungai Gendol sejauh 3 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Warga asyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya sebagaimana yang telah disebutkan.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...