Merayakan Hari Kemerdekaan dengan Menyelamatkan Terumbu Karang
BALI, SATUHARAPAN.COM - Ada yang berbeda di Pantai Manggis, Padang Bai, Bali pada tanggal 17 Agustus 2013. Puluhan orang dari perwakilan Masyarakat, Nelayan, LSM dan pihak Hotel mengisi detik detik proklamasi dengan penurunan terumbu karang buatan.
Menurut Bli Putu Pariata dari Yayasan Alam Indonesia Lestari, terumbu karang yang diturunkan ada dua jenis, fish dome dan roti buaya, fish dome ada 30 unit sementara roti buaya 60 unit.
Hal ini sejalan dengan pemulihan karang yang dilakukan beberapa Kabupaten oleh Dinas Perikanan Kelautan di beberapa Kabupaten di Bali. Belum lama ini pemerintah Badung melakukan survei untuk penurunan terumbu karang buatan.
Menurut data dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali bahwa kerusakan Terumbu Karang di Bali mencapai 30 persen di tahun 2011. Untuk itu banyak Kabupaten yang ingin memulihkan lagi terumbu karang buatan untuk memancing ikan-ikan kecil hidup hidup kembali di sekitar karang buatan.
Hal ini sejalan dengan harapan peneliti ikan laut Yunaldi Yahya yang juga merancang sendiri bentuk fish dome yang sudah berada dibeberapa pantai di Bali. “Ketika terumbu karang buatan bisa beradaptasi maka dengan sendirinya ikan-ikan akan hidup di sekitar terumbu karang”.
Menyerupai Habitat Asli
Made Partiana seorang pembuat terumbu karang buatan fish dome dan roti buaya juga membuat disain yang menyerupai bentuk habitat aslinya agar terumbu karang buatan mampu beradaptasi dengan lingkungan.
“Banyak terumbu karang buatan dengan bentuk patung yang dibuat halus permukaannya, hal ini tidak sesuai dengan habitat aslinya, lain halnya untuk wisata, patung tersebut punya nilai untuk dijual sebagai karya seni bawah laut,” kata dia menambahkan.
Merah Putih di Bawah Laut
Bersamaan dengan itu beberapa orang melakukan pengibaran bendera merah putih di bawah laut. Yang seru dari kegiatan ini ada relawan yang turut serta melakukan pengibaran bendera bawah air.
Utti Paramita mengungkapkan alasannya untuk mengisi kemerdekaan. “Kaum muda harus mengisi kegiatan dengan hal yang positif, dengan melakukan kegiatan penyelamatan lingkungan berarti kita juga membela bangsa dan negara ini,” kata Utti. Dia juga mengajak rekan rekan yang lain agar menjaga alam Bali agar tetap lestari.
Hal serupa juga dinyatakan Dharma yang menyelesaikan pendidikan S2-nya untuk meneliti Ikan Laut Kerapu. Dia mengungkapkan banyak cara untuk mengisi kemerdekaan, dengan cara melestarikan termbu karang berarti kita menjaga dan melestarikan alam Indonesia umumnya, dan Bali khususnya. Kebetulan pada aksi kali ini dia sebagai pengibar bendera bawah air. Semoga laut Bali tetap lestari, tanpa investor datang untuk merusak.
Editor : Sabar Subekti
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...