Merpati Yang Diduga Terbang dari Amerika Melintasi Pasifik, Berasal dari Australia
Pihak berwenang Australia menyatakan gelang di kakinya yang berwarna biru adalah palsu, dan dia tak harus dibunuh.
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM-Seekor merpati yang datang di Australia dan diduga telah terbang melintasi Samudera Pasifik, tidak jadi dibunuh pada hari Jumat (15/1), setelah gelang di kakinya yang mengidentifikasinya sebagai milik organisasi burung di Amerika Serikat dinyatakan palsu.
Gelang tersebut menunjukkan bahwa ia tersesat saat balapan di Alabama dan terbang lebih dari 13.000 kilometer hingga ke Melbourne, Australia, sehingga dia melanggar peraturan karantina yang ketat yang melarang impor hewan atau burung hidup.
Tetapi ketika kampanye di Twitter tentang burung itu, yang kemudian dinamai Joe oleh para pendukungnya, akan kembali dengan selamat ke Amerika semakin cepat, kata American Racing Pigeon Union yang menyatakan ID-nya palsu.
"Merpati yang ditemukan di Australia memakai gelang palsu dan tidak perlu dimusnahkan, sesuai dengan tindakan keamanan hayati, karena rumahnya yang sebenarnya ada di Australia," katanya dalam sebuah posting di Facebook.
Merpati Australia
Warga Melbourne, Kevin Celli-Bird, telah menemukan merpati dan labelnya, di tamannya di Boxing Day, menurut media Australia.
“Jika Joe datang dengan cara yang belum memenuhi standar keamanan hayati kami yang ketat, maka nasib buruk bagi Joe. Baik terbang pulang atau menghadapi konsekuensinya,” kata Wakil Perdana Menteri, Michael McCormack, mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat.
Tapi, pada sore harinya, penangguhan hukuman mati datang dari Departemen Pertanian. "Setelah penyelidikan, departemen menyimpulkan bahwa Joe si merpati kemungkinan besar adalah merpati Australia.... Tidak ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil... terkait dengan masalah ini."
Aktor Hollywood, Johnny Depp, dan istrinya saat itu, Amber Heard, didakwa secara ilegal membawa anjing Yorkshire terrier mereka bernama Pistol dan Boo ke Australia pada tahun 2015, tetapi hewan-hewan itu diselamatkan setelah pemiliknya setuju untuk diikat oleh ikatan perilaku yang baik. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...