Mesir: 50 Tewas dalam Bentrokan Polisi dengan Pendukung Morsi
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Setidaknya 50 orang tewas dan puluhan terluka di Mesir dalam bentrokan antara polisi dan pendukung Presiden terguling Islam Mohammed Morsi.
Lebih dari 200 anggota Ikhwanul Muslimin ditangkap di Kairo. Dilaporkan ada banyak yang tewas dalam bentrokan tersebut.
Pendukung Mohammed Morsi berbaris di beberapa kota saat pemerintah yang didukung militer menandai peringatan 40 tahun perang Arab-Israel 1973.
Pendukung Morsi mengatakan ia digulingkan dalam kudeta militer pada Juli.
Waktu Kritis
Ratusan orang berkumpul di Tahrir Square, Kairo, untuk merayakan ulang tahun perang Arab-Israel.
Jet dan helikopter Apache terbang overhead dalam formasi, sebagai bagian dari layar besar perangkat keras militer oleh pemerintah.
Kerumunan bersorak saat formasi terbang rendah, sejumlah orang membawa potret Menteri Pertahanan Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi. Beberapa ingin dia menjadi presiden Mesir berikutnya.
Namun di Kairo, pendukung Morsi juga turun ke jalan dalam jumlah ribuan, berusaha membuat menuju alun-alun sembari berteriak bahwa Jenderal Sisi adalah pembunuh.
Pasukan keamanan menggunakan gas air mata dan menembak ke udara untuk menghentikan mereka. Dan, distrik kelas atas, Dokki, sejumlah demonstran terkena peluru. Sebagai imbalannya mereka melemparkan batu ke arah polisi dan tentara, kata koresponden BBC.
Bentrokan berkobar selama berjam-jam, dengan kebakaran dan asap hitam membubung di beberapa bagian ibukota.
Namun militer berhasil menjaga pendukung dan kontra Morsi terpisah.
Peringatan Pemerintah
Kementerian Dalam Negeri Mesir sebelumnya memperingatkan akan menghadapi segala “upaya yang dapat mengganggu perayaan 6 Oktober,” kantor berita Mena negara melaporkan.
Dalam pidato televisi, Perdana Menteri Hazem Beblawi menggambarkannya sebagai “masa kritis” bagi negara dan mendesak Mesir untuk “berdiri bersama-sama, bersikap optimis tentang masa depan.”
Kementerian kesehatan mengatakan bahwa selain pengunjuk rasa tewas di Kairo, satu orang tewas di Delga, sekitar 300 km selatan Kairo, dan satu lagi di Bani Suef, 80 km selatan ibukota. Ada juga bentrokan di Terusan Suez dari kota Ismailiya.
Ratusan demonstran penentang rezim baru tewas dalam kekerasan sejak militer Mesir menggulingkan Morsi pada Juli, 13 bulan setelah ia terpilih sebagai presiden.
Dia dan tokoh Ikhwanul senior lainnya telah dipenjara dan diadili.
Pihak berwenang sedang bergerak untuk menyita aset gerakan setelah kegiatannya dilarang sebagai bagian dari tindakan keras. Namun, pendukung Ikhwanul terus turun ke jalan untuk memprotes—meskipun dalam jumlah yang lebih kecil dari sebelumnya. (bbc.co.uk/aljazera.com/washingtonpost.com)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...