Mesir Buka Kembali Perbatasan dengan Jalur Gaza
RAFAH, SATUHARAPAN.COM – Mesir kembali membuka pos perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza, Selasa (23/6), menurut pernyataan seorang pejabat Palestina. Langkah itu memungkinkan pengiriman pasokan semen ke Gaza untuk proses rekonstruksi pascaagresi Israel.
Keputusan tersebut diambil hampir setahun pascakonflik bersenjata selama 50 hari antara Israel dan kelompok Hamas yang menyebabkan puluhan ribu rumah warga Palestina hancur. Melalui pembukaan kembali perbatasan, Mesir mengizinkan warga Palestina untuk keluar-masuk Gaza.
Ini merupakan kali ketiga otoritas Mesir membuka perbatasan dengan Gaza dalam sebulan terakhir. Para pejabat Palestina di Gaza menaruh harapan Kairo akan memperlonggar pembatasan terhadap akses keluar-masuk di Gaza.
Hingga tahun lalu, rakyat Palestina masih dapat melintasi perbatasan Rafah, namun sejak Oktober tahun lalu perbatasan ditutup di tengah upaya Kairo untuk memberantas pemberontakan di Semenanjung Sinai yang diduga dilakukan oleh militan asal Gaza.
Pembatasan di perbatasan juga diperketat sejak 2013 saat terjadi penggulingan presiden Mohamed Morsi, pemimpin Ikhwanul Muslimin yang merupakan sekutu Hamas.
“Rafah akan dibuka selama tiga hari untuk memungkinkan orang sakit, pelajar yang mengenyam pendidikan di luar negeri dan mereka yang memiliki izin tinggal di luar negeri” untuk keluar-masuk Gaza, ujar Maher Abu Sabha, direktur perbatasan di Gaza.
Sebelumnya pada bulan ini, otoritas Mesir mengizinkan pengiriman 3.520 ton material bangunan ke Gaza.
Material bangunan diperlukan untuk memperbaiki berbagai infrastruktur yang hancur akibat konflik selama Juli hingga Agustus tahun lalu. Konflik tersebut menewaskan 2.200 warga Palestina dan 73 jiwa di pihak Israel. Agresi militer Zionis juga menghancurkan puluhan ribu rumah dan menyebabkan sekitar 100 ribu warga Palestina kehilangan tempat tinggal. (AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...