Mesir Dukung Pasukan LNA Libya
Pasukan LNA hendak merebut Tripoli, basis pemerintahan GNA yang didukung Turki
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Presiden Mesir, Abdel-Fattah el-Sisi mengatakan dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, pada hari Kamis (26/12) tentang sikap tegas Kairo dalam mendukung Tentara Nasional Libya (LNA) yang berbasis di timur yang dipimpin oleh komandannya, Khalifa Haftar.
"Presiden Mesir menekankan sikap tegas negaranya untuk mendukung upaya Tentara Nasional Libya untuk memerangi terorisme dan melenyapkan organisasi teroris, yang tidak hanya mengancam keamanan Libya, tetapi juga keamanan regional dan Mediterania," kata juru bicara kepresidenan Mesir, seperti dibetitakan media setempat, Al Ahram.
El-Sisi juga menekankan penolakan Mesir terhadap "segala bentuk intervensi dalam urusan internal Libya," kata pernyataan itu. Kedunya juga membahas sejumlah masalah regional yang menjadi perhatian bersama dan meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara.
"Kedua pihak juga sepakat untuk mengintensifkan upaya bersama untuk menyelesaikan konflik di Libya dan memulihkan stabilitas negara di Afrika Utara itu, yang menurut perdana menteri Italia mengancam keamanan seluruh wilayah," tambah pernyataan itu.
Situasi di Libya meningkat dalam beberapa pekan terakhir antara pihak-pihak yang bertikai. Tentara Nasional Libya (LNA) telah terlibat dalam konfrontasi militer dengan milisi barat untuk mengamankan kehadirannya di Tripoli. Haftar, komandan LNA, mengatakan dalam sebuah konferensi baru-baru ini bahwa "jam nol" telah tiba, dan bahwa sudah waktunya bagi LNA untuk mengambil jantung ibu kota.
Awal bulan ini, El-Sisi memperingatkan terhadap upaya "untuk mengendalikan" negara tetangga Libya setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan yang mengatakan bahwa Turki siap mengirim pasukan ke Libya jika diminta oleh pemerintah GNA negara tersebut.
Ketegangan antara Mesir dan pemerintah Libya yang didukung PBB meningkat setelah pemimpinnya, Fayez Al-Serraj, menandatangani perjanjian dengan Turki tentang perbatasan laut dan keamanan bulan lalu.
Editor : Sabar Subekti
Lima Pimpinan Baru KPK Jalani Proses Induksi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 hari i...