Mesir Gagalkan Serangan Teroris Oleh Ikhwanul Muslimin
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Mesir mengatakan telah menggagalkan rencana serangan yang akan dilakukan pada peringatan ke-9 revolusi Mesir pada 25 Januari mendatang yang dilakukan oleh kelompok yang dikendalikan Ikhwanul Muslimin di Turki.
Komplotan itu, yang diatur oleh para pemimpin buronan dari kelompok yang dilarang di Mesir, Ikhwanul Muslimin, yang berada di Turki dengan bantuan kaki tangan mereka di Mesir, menurut kementerian dalam negeri Mesir, hari Rabu (22/1) dikutip Al Ahram.
Rencana serangan itu, yang digagalkan oleh aparat keamanan nasional, bertujuan untuk "merusak keamanan dan stabilitas, memicu kekacauan di negara itu dan merusak ekonominya" bersamaan dengan peringatan pemberontakan rakyat, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kelompok itu merencanakan serangkaian "serangan teroris" yang dilakukan oleh kelompok militan Hasm terhadap tokoh-tokoh penting, bangunan dan tempat ibadah pada hari peringatan revolusi. Kelompok itu juga menyediakan dana yang diperlukan untuk serangan itu.
Kementerian mengatakan bahwa mereka sudah melakukan serangan di Qalioubiya yang menewaskan dua polisi dan seorang warga sipil pada bulan November tahun lalu.
Mereka juga berusaha menggunakan akun di platform media sosial untuk mengorganisir protes dan memprovokasi kerusuhan dan kekacauan, dan menyewa komite media untuk "menyebarkan kebohongan dan desas-desus untuk memicu kemarahan publik."
Kementerian mengidentifikasi nama-nama tujuh pemimpin dari rencana serangan itu yang katanya sekarang berada di Turki. Empat dari mereka menghadapi hukuman penjara atas tuduhan terkait terorisme dan untuk tiga lainnya telah dikeluarkan surat perintah penangkapan atas tuduhan yang sama, katanya.
Polisi menangkap sejumlah orang di balik serangan melalui internet yang bertujuan menggerakkan kerusuhan dan menyabot gedung-gedung negara. Orang lain yang ditangkap , disebutkan bekerja untuk platform media milik Ikhwanul Muslimin, organisasi yang terlarang di Mesir, yang dimasukkan dalam daftar sebagai organisasi teroris pada 2013.
Pasukan keamanan menangkap beberapa anggota kelompok militan Hasm, termasuk para pelaku pada serangan November. Mereka ditangkap dalam posisi memiliki senjata otomatis, senapan, granat, peluncur roket (RPG) dan alat peledak lain.
Pihak berwenang sedang berupaya menangkap para tokoh dibalik rencana serangan itu, kata kementerian itu.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...