Mesir Kembali Tahan Aktivis Sekuler Ternama
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Seorang jaksa Mesir pada Senin (2/12) memerintahkan penahanan aktivis sekuler terkemuka karena ikut andil dalam protes tanpa izin, sehari setelah ia bebas atas kasus serupa, kata media pemerintah.
Ahmed Maher, pendiri Gerakan 6 April, salah satu kelompok utama yang memimpin pemberontakan terhadap Hosni Mubarak pada 2011, menyerahkan diri pada Sabtu (30/11) setelah adanya perintah penangkapan.
Jaksa penuntut umum memerintahkan penangkapannya Rabu (27/11) lalu bersama aktivis terkemuka lainnya, Alaa Abdel Fattah, karena berdemonstrasi menentang UU yang mengharuskan penyelenggara protes mendapat izin tiga hari sebelum demonstrasi apa pun direncanakan.
Pada Minggu (1/12), Maher dibebaskan.
Namun, penahanan Abdel Fattah diperpanjang karena ia dituduh melanggar UU demonstrasi, menghasut demonstran untuk melakukan kerusuhan, menutup jalan, dan memukuli petugas polisi.
Kantor berita resmi MENA mengungkapkan jaksa penuntut umum memberikan tuduhan yang sama terhadap Maher pada Senin dan memerintahkan penangkapannya selama empat hari sambil menunggu penyelidikan.
Maher dituduh menyerang seorang penjaga keamanan pengadilan saat puluhan pendukungya hadir di persidangan pada Sabtu, dan dibubarkan oleh polisi dengan menggunakan gas air mata. (AFP/Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...