Mesir-Sudan Ingin Rekonsiliasi
SUDAN, SATUHARAPAN.COM - Para pemimpin Mesir dan Sudan telah sepakat untuk memperbaiki hubungan mereka menyusul kegagalan berulangkali dalam mencapai kesepakatan mengenai bendungan di hulu Nil yang dibangun oleh Ethiopia, serta munculnya lagi pertikaian lama mengenai perbatasan yang dikuasai Kairo dan diklaim oleh Khartoum.
Dalam lawatan dua hari ke Sudan, Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi bertemu dengan Presiden Omar al-Bashir dan para pejabat Sudan lainnya. Mereka bertekad untuk mengesampingkan perbedaan pendapat dan meningkatkan hubungan. Ini tampaknya merupakan upaya terbaru Mesir untuk mencairkan hubungannya yang dingin dengan negara tetangga di bagian selatannya.
Lawatan ini berakhir hari Jumat (20/7), El-Sissi mengatakan ia akan berkunjung kembali ke Sudan pada bulan Oktober mendatang.
Sebelumnya media pro-pemerintah Mesir mengecam negara tetangganya, Sudan, karena meningkatkan hubungan dengan Turki dan Qatar. Kairo mengatakan, ketiga negara itu berkonspirasi menentang Mesir.
Sementara pemerintah Mesir masih bersikap diam, media tersebut mempersoalkan kunjungan presiden Turki ke Sudan, pertemuan antara pemimpin militer Sudan, Turki dan Qatar; serta usaha baru Khartoum untuk menghidupkan kembali sengketa perbatasan dengan Mesir.
Mesir dan Sudan selama ini memang sudah bersitegang. Ini terkait rencana Ethiopia untuk membuat waduk besar yang kemungkinan akan mempengaruhi pasokan air bagi Sungai Nil di Mesir. Sudan diberitakan berpihak dengan Ethiopia terkait rencana itu.
Surat kabar harian Al-Shorouk di Kairo mengatakan, Presiden Sudan Omar Bashir bermain api untuk mendapatkan dolar.(VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Lebanon Usir Pulang 70 Perwira dan Tentara ke Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Lebanon mengusir sekitar 70 perwira dan tentara Suriah pada hari Sabtu (27/1...