Mesir Tunjuk Dubes untuk Israel

KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Mesir pada hari Minggu (21/6) menunjuk duta besar baru untuk Israel untuk mengisi pos yang kosong sejak pemerintahan Presiden Islamis, Mohammed Morsi, pada tahun 2012.

Kantor berita Mesir, MENA mengatakan bahwa Hazem Khairat, mantan duta besar untuk Chile, ditunjuk oleh Presiden Abdel Fattah al-Sisi untuk pos itu. Namun tidak disebutkan kapan dia akan memulai jabatannya itu.

Penunjukan Khairat disebutkan segera "sangat" disambut oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.  "Kami telah diberitahu oleh pemerintah Mesir tentang pengiriman duta ke Israel. Ini merupakan bagian penting dari berita yang kami hargai," kata Netanyahu di Yerusalem.

"Ini sesuatu yang sangat diterima di Israel, dan saya pikir itu sangat baik untuk memperkuat perdamaian yang ada antara Mesir dan Israel," katanya pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, seperti dikutip AFP.

Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979. Yordania mengikutinya pada tahun 1994.

Hubungan antara kedua negara bertetangga itu memburuk setelah pemilu Juni 2012, ketika  Morsi menjadi presiden menyusul penggulingan pendahulunya, Hosni Mubarak, oleh pemberontakan tahun 2011.

Morsi menarik utusan Mesir ke Israel pada bulan November 2012 untuk memprotes serangkaian serangan udara Israel di Jalur Gaza yang menewaskan militan Hamas, Ahmed Jaabari.  Dia dibunuh pada awal dari operasi delapan hari Israel yang disebut sebagai ‘’Pilar Pertahanan’’ di mana 177 orang Palestina dan enam warga Israel tewas. Kekerasan berhenti setelah Mesir menengahi gencatan senjata.

Mursi digulingkan oleh pemimpin militer, El Sisi pada Juli 2013. Tahun-tahun belakangan, kementerian luar negeri Israel menyebutkan spesialis Timur Tengah, Haim Koren, sebagai duta Israel untuk Mesir.