Mesir, Video Pelecehan Mahasiswi Pirang Memicu Kontroversi
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Sebuah video yang menunjukkan seorang perempuan berambut panjang pirang tengah dilecehkan secara seksual oleh sekelompok mahasiswa hukum telah memicu kontroversi di seluruh negeri, demikian yang dilaporkan Al Arabiya News pada hari Rabu (19/3).
Dalam video tersebut, terlihat seorang mahasiswi berambut panjang pirang mengenakan atasan berwarna merah muda, sepatu berwarna senada, dan celana panjang jins. Penampilannya itu ternyata menarik perhatian sejumlah mahasiswa.
Mahasiswi tersebut mulai mempercepat langkahnya untuk menjauhi kerumunan laki-laki yang mengikutinya.
Pihak keamanan Cairo University mengawalnya meninggalkan kampus setelah bersembunyi di toilet karena lusinan mahasiswa berusaha melepaskan pakaiannya.
Pelecehan yang terjadi di universitas terbesar di Mesir itu memicu kemarahan setelah video yang merekam aksi pelecehan itu tersebar luas di situs-situs dan jejaring sosial serta diangkat oleh media lokal.
Fathi Farid, anggota yayasan anti pelecehan seksual “I Saw Harassment” mengatakan para mahasiswa telah menyerang perempuan itu secara verbal dan berusaha menelanjanginya, lapor AFP.
Menyalahkan Korban
Kontroversi menjadi semakin parah ketika dekan fakultas hukum, Gaber Nasser, mengatakan pakaian mahasiswi tersebut yang dipandangnya agak tidak umum telah mengundang pelecehan atas dirinya.
“Perempuan itu memasuki universitas dengan mengenakan abaya (pakaian yang longgar) dan kemudian melepaskannya ketika berada di fakultas, itu menyebabkan seperti apa yang terjadi – tapi (kejadian) ini tidak dibenarkan sama sekali,” Nasser mengatakan kepada ONTV.
Ketika ia terburu-buru menambahkan bahwa pakaian mahasiswi tersebut tidak bisa menjadi alasan terjadinya pelecehan, reaksi protes berdatangan karena pernyataannya yang menyiratkan bahwa kejadian itu adalah kesalahan mahasiswi itu.
Nassar kemudian berkicau pada akun Twitter miliknya. Ia mengatakan pernyataannya telah disalahpahami. Ia juga mengklarifikasi bahwa ia tidak bermaksud menyalahkan mahasiswi tersebut atas insiden yang terjadi.
“Saya pastikan bahwa itu tidak benar dan saya mohon maaf atas kesalahpahaman yang terjadi dan saya ulangi, mereka yang melecehkan perempuan itu akan dihukum keras,” ia menuliskan.
“Yang terparah adalah orang-orang selalu mencari pembenaran atas pelecehan yang terjadi dan menyalahkannya pada korban,” ujar Farid.
Aktivis hak perempuan Mariam Kirollos mengatakan melalui akun Twitter miliknya bahwa “dekan tersebut harus diinterogasi dan diusir. Penyidikan atas insiden tersebut juga harus dimulai sesegera mungkin.”
Sejumlah acara bincang-bincang membahas insiden tersebut.
“Jika seorang perempuan telanjang, apakah itu berarti seseorang harus melompat ke atasnya?” pembawa acara televisi Amr Adib bertanya dengan tidak percaya. (alarabiya.net)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...