Milenial Ajak Masyarakat Tenang-Patuh Selama PPKM
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Koordinator Penggerak Milenial Indonesia (PMI), M Adhiya Muzakki mengajak masyarakat tenang dan patuh selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 yang resmi diperpanjang hingga 2 Agustus 2021.
Adhiya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/7), mengatakan PPKM dapat lanjut diperpanjang atau berhenti tergantung bagaimana ketaatan masyarakat terhadap aturan pemerintah. Oleh karena itu, Adhiya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan patuh terhadap aturan yang berlaku.
"Ini bisa saja lama, bisa juga cepat. Tergantung bagaimana ketaatan masyarakat kita," kata dia.
Adhiya menilai masih banyak masyarakat yang tidak patuh, melanggar aturan, bahkan melakukan aksi demonstrasi yang malah mengakibatkan kasus aktif meningkat.
Padahal, kata Adhiya ketidakpatuhan masyarakat akan peraturan pemerintah malah jadi berdampak negatif bagi masyarakat itu sendiri.
"Dampak ketidakpatuhan kita terhadap peraturan pemerintah, malah akan membuat masyarakat sulit sendiri," katanya.
Adhiya menyebutkan ketenangan dan kepatuhan masyarakat adalah kunci suksesnya memutus mata rantai pandemi COVID-19. Baginya, upaya bebas dari pandemi hanya dengan kerja gotong royong, kolaborasi, dan sinergi antar masyarakat Indonesia.
"Kuncinya ya itu tadi, taat dan patuh, tetap tenang dan sabar. Biarkan pemerintah dan jajaran yang bekerja, kita ikuti," kata dia lagi.
Selain kepatuhan dan ketaatan, masyarakat juga harus mengikuti proses vaksinasi nasional. Hal itu, demi meningkatkan kekebalan kelompok sehingga masyarakat memiliki imunitas yang baik dalam melawan virus COVID-19.
Adhiya lantas mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kelompok milenial dan Gen-Z agar mengikuti vaksinasi demi tercapainya kekebalan kelompok.
"Kita juga harus membantu pemerintah dalam rangka mensukseskan vaksinasi nasional. Anak muda harus ambil peran untuk menang melawan pandemi COVID-19," ujarnya.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...