Milenial dan Generasi Z Miliki Sikap Keterbukaan Informasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan kalangan milenial dan generasi Z memiliki sikap keterbukaan yang tinggi terhadap informasi atau hal-hal baru yang belum mereka ketahui.
Kepala Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN Lilis Mulyani di Jakarta, Selasa (7/11), mengatakan responden memiliki nilai cukup tinggi dalam merespons terkait dengan keterbukaan terhadap bukti baru ketika mereka dalam situasi debat.
Responden, kata dia, juga menilai dua generasi itu peduli dengan pendapat orang lain ketika berada dalam situasi debat.
"Ternyata milenial dan generasi Z sangat ingin tahu serta memiliki sikap keterbukaan yang tinggi. Mereka terbuka terhadap hal-hal baru. Bahkan, sesuatu yang sering kali bertentangan dengan keyakinan mereka,” kata dia dalam diskusi bertajuk "Budaya ilmiah di kalangan milenial dan generasi Z".
Dia mengatakan variabel rasa ingin tahu, berpikir kritis, sikap terhadap sains, dan kepercayaan terhadap mitos memiliki nilai yang tinggi terhadap milenial dan generasi Z.
Tentang variabel berpikir kritis, katanya, bagi generasi ini logika dan pertimbangan dari berbagai sudut pandang menjadi bagian penting saat proses pengambilan keputusan.
"Kita sering menganggap generasi ini mempercayai hoaks. Ternyata, mereka selalu mengecek sehingga data dan informasi tidak ditelan mentah-mentah,” katanya.
Hasil penelitian juga menunjukkan milenial dan generasi Z menunjukkan rasa penasaran terhadap topik sains dan teknologi. Hal ini tidak terlepas dari kecenderungan mereka yang menggunakan produk sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, katanya, sikap umum terhadap sains, milenial dan generasi Z juga memandang bahwa menjadi ilmuwan merupakan pekerjaan yang menarik.
Akan tetapi, kata dia, hal ini tidak terlihat dari jumlah minat kaum muda dalam menjadi ilmuwan.
Meski kerap mengedepankan sains dan teknologi, hasil penelitian ini mengungkap bahwa milenial dan generasi Z juga masih mempercayai mitos atau takhayul.
Kepercayaan terhadap mitos ini bisa terjadi pada siapa saja, baik yang berpendidikan tinggi maupun rendah, laki-laki maupun perempuan, usia muda maupun tua, hingga berdomisili di kota maupun pinggir kota.
Penelitian yang dilaksanakan pada 11 Juli-1 Agustus 2023 melibatkan 1.038 responden dengan kriteria usia 18-43 tahun dan pendidikan minimal sekolah menengah atas (SMA). Responden tersebut tersebar di sejumlah kota besar, seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Generasi milenial merupakan orang dengan rentang angka kelahiran 1981-1996 dan saat ini berusia 27-42 tahun, sedangkan generasi Z merupakan orang dengan kelahiran 1997-2012 dan saat ini berusia 11-26 tahun.
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...