Milenial Diajak Manfaatkan Platform Digital Garap Parekraf
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio mengajak kaum milenial memanfaatkan platform digital untuk berwirausaha dan menggarap peluang baik di sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif.
Menparekraf Wishnutama, Selasa (27/10), mengatakan platform digital merupakan salah satu peluang besar di tengah pandemi untuk mendapatkan penghasilan.
“Teman-teman milenial harus memanfaatkan peluang yang ada. Misalnya menciptakan aplikasi yang bisa mendukung wisata maupun ekonomi kreatif di Indonesia dan menciptakan peluang ekonomi. Ke depan usaha-usaha yang maju adalah usaha-usaha yang sifatnya problem solving,” ujar Wishnutama.
Wishnutama mengatakan digitalisasi yang terakselerasi selama pandemi COVID-19 menghadirkan peluang pariwisata dan ekonomi kreatif untuk berkembang yang harus dimanfaatkan oleh generasi milenial.
"Banyak hal yang harus dilakukan melalui platform digital. Artinya apa? Yang pada saat bersamaan ada opportunity baru, banyak kesempatan baru yang terjadi. Saya yakin milenial-lah yang lebih bisa melihat peluang-peluang ini," ujar Wishnutama.
Menparekraf melanjutkan pemerintah telah memberikan akses permodalan yang lebih mudah. Sehingga hal ini harus dimanfaatkan oleh milenial sebagai kesempatan emas untuk mulai mencari ide-ide yang menarik. Ide itu nantinya dapat direalisasikan melalui produk inovatif yang keberadaannya mampu menyelesaikan persoalan sosial di tengah pandemi.
"Milenial juga harus melek informasi, seperti kemarin acara food startup, ada 1000 yang daftar, yang dipilih 100, lalu yang 100 itu kita carikan investor, bayangkan waktu zaman kuliah dulu tidak ada yang seperti itu. Pemerintah memberikan peluang seperti itu, memberikan akses permodalan. Kemenparekraf membantu membentuk badan hukumnya berupa PT. Kalau sekarang generasi muda tidak memanfaatkan peluang seperti ini sayang sekali," ujar Wishnutama.
Wishnutama menyebut saat memulai usaha, memang tak jarang seseorang akan menemui kegagalan. Oleh karenanya ia mengimbau generasi milenial untuk tidak patah semangat dan takut dengan kegagalan. Sebab, kegagalan adalah satu jalan menuju keberhasilan.
"Saya percaya dengan teori ini, semakin banyak kita gagal dalam melakukan sebuah upaya, akan semakin hebat pula hasilnya. Itu teori yang saya alami selama ini. Jadi, jika gagal ke 3 hingga 4 kali semangatnya harus lebih tinggi, karena kita tahu apa yang kita lakukan hasilnya akan lebih hebat dan luar biasa," ujarnya.
Ia juga fokus pada tantangan pemerintah dalam mengembangkan produk lokal, yakni mendorong masyarakat bangga produk buatan lokal. Sebab, masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan kualitas produk dalam negeri.
“Kalau kuliner kita nggak usah dipaksa-paksa, otomatis kita akan cari makanan Indonesia, effortnya tidak terlalu berat untuk konsumsi dalam negeri. Tetapi kalau kriya dan fesyen orang Indonesia kadang masih lebih suka buatan luar negeri. Ini mesti kita dorong agar lebih disukai untuk meningkatkan kualitasnya, kemasannya, pemasarannya, akses permodalannya. Dari subsektor kreatif tidak cuma itu saja, ada film, musik, animasi, seni pertunjukan, banyak sekali yang mempunyai peluang yang luar biasa," jelasnya.
Sementara itu, Presiden joko Widodo, dalam sambutan pembukaan kumparan festival UMKM, menyebut bahwa milenial dituntut untuk bisa beralih dari offline ke teknologi digital dengan cepat. Menurutnya, pandemi ini juga memaksa semua untuk mengubah cara bekerja, belajar, berkonsumsi, hingga bertransaksi menjadi lebih banyak dilakukan di pasar daring.
"Di sisi lain potensi pasar digital kita tumbuh sangat optimistis karena populasi kita terbesar keempat di dunia, 270 juta jiwa. Penetrasi pasar internet meningkat signifikan setiap tahun, di tengah potensi pasar yang besar itu, baru 8 juta atau 13 persen dari 64 juta pelaku UMKM yang telah melakukan integrasi dengan teknologi digital," kata Jokowi.
Presiden Jokowi optimistis produk lokal Indonesia bisa bergerak dan bertumbuh dengan cepat. Apalagi, jika menjadikan UMKM milik generasi milenial sebagai motor penggerak.
"Saya yakin UMKM kita akan bisa cepat naik kelas dengan menjadikan UMKM milik kaum milenial sebagai motor penggerak. Yang muda punya kemampuan dan kelebihan karena bagian dari generasi digital ‘native’ yang sudah sangat akrab melek teknologi, dengan demikian prosesnya pasti lebih mudah dan lebih cepat," ujar Jokowi. (Antara)
Ketum PGI: Jadilah Pembawa Harapan di Tengah Dunia yang Penu...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Dalam ketidakberdayaan dan solidaritas Allah yang hadir bagi yang kecil, te...