Militan Hamas Menyerah, Beberapa Batalion di Gaza Utara Hancur
GAZA, SATUHARAPAN.COM-Lusinan militan Hamas dilaporkan kehilangan kontak dengan pimpinan kelompok tersebut, sehingga mereka tidak punya pilihan selain meletakkan senjata dan menyerah kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza, Radio Angkatan Darat melaporkan pada hari Minggu (10/12) pagi.
Setelah gambar militan Hamas yang menyerah beredar di media sosial dan dalam keadaan hanya memakai pakaian dalam di Jabalya dan Khan Yunis, muncul laporan bahwa IDF "mengidentifikasi terjadi perubahan dalam perilaku kepemimpinan Hamas."
Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa para pemimpin Hamas, yang diperkirakan melarikan diri ke Khan Yunis di selatan Gaza, "lebih memilih kelangsungan hidup pribadi mereka daripada kelangsungan operasi komando dan kontrol Hamas."
Batalyon Hamas di Gaza Utara 'menyerah' dalam pertempuran di Gaza, kata Istitute Studi Perang, sebuah lembaga yang berbasis di Amerika Serikat
Sebelumnya pada hari Minggu, lembaga itu menilai setidaknya tujuh batalyon Hamas telah menyerah dalam pertempuran dengan IDF.
Selain itu, enam batalyon “hampir runtuh,” lanjut Institut tersebut. Menurut Institut tersebut, runtuhnya Kota Gaza dan brigade utara Hamas dapat menandakan jatuhnya Jalur utara ke tangan pasukan Israel.
Sebelumnya, pada hari Jumat, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan kepada tentara IDF bahwa dia “melihat tanda-tanda yang menunjukkan kerusakan mulai terjadi di Gaza.”
IDF menyerang lebih dari 250 sasaran teror dalam operasi darat, udara dan laut di seluruh Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, kata IDF pada Minggu (10/12) pagi.
Pasukan Israel juga melakukan penggrebegan di sebuah masjid di Gaza selatan setelah jet tempur Angkatan Udara Israel menyerang situs komunikasi militer Hamas yang terletak di dekat masjid tersebut.
Militer Israel juga terus menyerang terowongan bawah tanah di Khan Yunis.
Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, sebelumnya dilaporkan meninggalkan Kota Gaza di Gaza utara ke Khan Yunis di Gaza selatan dalam konvoi kemanusiaan segera setelah perang dimulai, sumber Israel mengatakan kepada oulet berita KAN pada hari Sabtu (9/12).
Selain itu pada Sabtu malam, Juru Bicara IDF, Daniel Hagari, mengatakan bahwa teroris yang menyerah di Shejaia dan Jabalya mengatakan kepada pasukan keamanan Israel bahwa para pemimpin Hamas, termasuk Sinwar, "menyangkal kenyataan" meskipun telah mendapat informasi terkini tentang situasi di lapangan.
“Para teroris mengeluh bahwa kepemimpinan Hamas terputus dari situasi serius yang mereka hadapi di lapangan,” kata Hagari. “Ada juga perasaan luas bahwa kepemimpinan bawah tanah Hamas tidak peduli dengan masyarakat Gaza. Hal ini juga sangat mengkhawatirkan operasi militer Hamas.”
Beberapa pekan lalu, KAN melaporkan bahwa Sinwar dan komandan Brigade al-Qassam Hamas, Mohammed Deif, diyakini bersembunyi di Khan Yunis di selatan Gaza.
Pernyataan dan laporan tersebut muncul ketika IDF melanjutkan operasinya di seluruh Jalur Gaza, mengintensifkan serangan di Khan Yunis dan wilayah lain di Gaza selatan. (dengan JP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...