Militer Iran: Hanya Sistem Radar Yang Rusak Akibat Serangan Israel
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Militer Iran mengatakan pada hari Sabtu (26/10) bahwa hanya sistem radar yang rusak akibat serangan Israel sebelum fajar di Teheran dan provinsi lain dan mengatakan pihaknya memprioritaskan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.
"Berkat kinerja pertahanan udara negara yang tepat waktu, serangan tersebut menyebabkan kerusakan terbatas dan beberapa sistem radar rusak," kata staf umum angkatan bersenjata dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi pemerintah.
"Sejumlah besar rudal dicegat, dan pesawat musuh dicegah memasuki wilayah udara negara itu," kata pernyataan itu.
Pesawat Israel terpaksa menembakkan "sejumlah kecil rudal jarak jauh dengan hulu ledak yang sangat ringan dari jarak jauh," di dalam wilayah udara yang dipatroli AS di negara tetangga Irak, tambahnya.
Staf umum menahan diri dari segala ancaman pembalasan langsung. "Sambil mempertahankan hak hukum dan sahnya untuk menanggapi pada saat yang tepat, Iran memprioritaskan pembentukan gencatan senjata yang langgeng di Gaza dan Lebanon," katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada hari Minggu (27/10) bahwa serangan udara Israel terhadap Iran "tepat dan kuat" dan mencapai semua tujuannya.
"Kami berjanji akan menanggapi serangan Iran dan pada hari Sabtu kami menyerang... Serangan di Iran tepat dan kuat, mencapai semua tujuannya," kata Netanyahu dalam pidato yang menandai peringatan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober tahun lalu.
Serangan Israel merupakan balasan atas serangan Iran pada tanggal 1 Oktober, yang menembakkan sekitar 200 rudal ke Israel, meskipun sebagian besar dicegat oleh pertahanan udara negara itu.
"Iran menyerang Israel dengan ratusan rudal balistik dan serangan ini gagal," kata Netanyahu. "Kami menepati janji kami. Angkatan udara menyerang Iran dan menghantam kemampuan pertahanan dan produksi rudal Iran," katanya.
Iran mengonfirmasi Israel telah menargetkan lokasi militer di sekitar ibu kota dan provinsi lain, dengan mengatakan serangan itu menyebabkan "kerusakan terbatas" tetapi menewaskan empat tentara.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memberi pengarahan kepada Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, tentang "keberhasilan" serangan Israel terhadap Iran dan membahas "peluang strategis" yang mungkin muncul, kata kantor Gallant pada hari Minggu (27/10).
"Gallant membahas penilaian awal mengenai keberhasilan serangan terhadap fasilitas manufaktur rudal, susunan rudal permukaan-ke-udara, dan kemampuan udara Iran," katanya.
"Menteri Gallant juga membahas peluang strategis yang muncul sebagai hasil dari pencapaian operasional, baik di wilayah utara maupun selatan," kata pernyataan itu, mengacu pada pertempuran di Lebanon dan Gaza. (Reuters/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...