Militer Nigeria Bunuh Lima Militan Islamis
ABUJA, SATUHARAPAN.COM-Militan Islam membunuh lima tentara Nigeria dalam serangan terhadap sebuah pos militer di wilayah timur laut negara itu yang bergolak, kata sumber-sumber militer, hari Kamis (14/5).
Militan dari Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP) yang berada di beberapa truk menembaki pasukan di pos pemeriksaan di luar kota Mainok, di negara bagian Borno pada hari Rabu (13/5), kata mereka. "Kami kehilangan lima tentara dalam serangan mendadak di pos pemeriksaan," kata seorang perwira militer, yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada AFP.
Tentara dari kota itu mencegat gerilyawan, yang mengarah ke baku tembak di mana "beberapa teroris" tewas dan dua kendaraan yang dilengkapi dengan senapan mesin, katanya.
Sumber militer lain mengatakan, lima tentara yang menjaga pos pemeriksaan "dikalahkan" oleh pemberontak. Dan para jihadis dikatakan telah mengambil tiga kendaraan militer.
Militer mengatakan pada hari Rabu malam bahwa pasukannya membunuh sembilan "teroris Boko Haram" dalam serangan di luar Mainok. Juru bicara militer, Sagir Musa, mengatakan dua tentara "terluka" dalam pertemuan itu, tanpa menyebutkan korban jiwa dari pasukan.
Mainok terletak di sepanjang jalan raya 120 kilometer yang menghubungkan Maiduguri dan Damaturu, ibu kota negara bagian Yobe. Kawasan ini merupakan benteng kelompok ISWAP. Daerah itu mengalami peningkatan kasus penculikan warga sipil, memicu pertempuran yang meningkat oleh militer untuk menghadapi pemberontak.
ISWAP berpisah dari Boko Haram pada tahun 2016, dan meningkatkan serangan terhadap militer sejak pertengahan 2018. Pada Januari lalu, 22 tentara tewas dalam tiga serangan terpisah oleh ISWAP di daerah itu, menurut sumber-sumber militer.
Konflik jihadis selama satu dekade telah menewaskan sedikitnya 36.000 orang dan membuat sekitar dua juta orang keluar dari rumah mereka, mengungsi di timur laut Nigeria.
Kekerasan telah menyebar sampai ke negara tetangganya, Niger, Chad dan Kamerun, mendorong koalisi militer regional untuk memerangi pemberontak. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...