Militer Suriah Rebut Daerah Kekuasan Pemberontak di Latakia
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM – Pasukan rezim Suriah, hari Minggu (24/1), menyerbu kota besar terakhir yang dikuasai pemberontak di provinsi pesisir Latakia, benteng pertahanan Presiden Bashar al-Assad, menurut lansiran televisi pemerintah.
Televisi pemerintah, mengutip narasumber militer, melaporkan bahwa pasukan bersenjata Suriah, bekerja sama dengan (milisi) pertahanan rakyat, mengambil alih kendali Kota Rabia.
Kota tersebut direbut oposisi sejak 2012 dan dikuasai oleh sejumlah kelompok pemberontak, yang sebagian terdiri dari warga Turk Suriah, serta afiliasi Al Qaeda, Front Al Nusra.
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengatakan pasukan pemerintah "menyisir daerah tersebut untuk menjinakkan bom atau ranjau darat yang ditanam oleh para teroris, banyak di antara mereka tewas."
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rabia berhasil direbut pada hari Minggu setelah serbuan rezim yang mengakibatkan kota itu terkepung.
"Dalam 48 jam terakhir, pasukan rezim mengepung kota itu dari tiga arah -- selatan, barat dan utara -- dengan merebut 20 desa," kata Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman kepada AFP.
Abdel Rahman mengungkapkan beberapa pejabat militer Rusia memantau serangan tersebut, dan bahwa serangan udara Rusia "memainkan peran penting" dalam pertempuran itu.
Dengan direbutnya kembali Rabia, tentara pemerintah menutup rute pasokan pemberontak melalui perbatasan Turki ke utara, imbuhnya. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...