Loading...
INDONESIA
Penulis: Ignatius Dwiana 19:53 WIB | Jumat, 04 Oktober 2013

Mimbar Bebas Komunitas Perak di TIM

Mimbar bebas yang diisi dengan permainan harmonika. (Foto Ignatius Dwiana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Indonesia merupakan negara yang mempelopori perjuangan kemerdekaan negara-negara yang tertindas. Karakter semacam ini yang seharusnya dimiliki Pemerintah. Tetapi yang justru aneh, keadaan negeri ini semakin jauh dari sikap kepeloporan itu. Situasi Indonesia semakin runyam.

Demokrasi di Indonesia tidak berjalan. Di mana-mana terjadi kompromi, negoisasi, dan memaafkan. Tidak ada oposisi. Kalau rakyat bersalah dihukum sedangkan para pejabat tidak dijerat. “Itulah miscarriage of justice. Ketika hukum berlaku salah maka pengadilan menjadi sesat.” Kata Feriyanto Eryant ketika diwawancara. Feriyanto Eryant seorang peserta mimbar bebas yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki Jakarta (TIM) pada Jum’at (4/9).

Menurutnya penderitaan rakyat harus segera diakhiri. Tidak penting siapa pemimpinnya. Yang terpenting pemimpin harus berkarakter. Termasuk juga berani mengadili kepemimpinan sebelumnya yang korup dan menuntaskan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia.

Mimbar bebas ini dijalankan Komunitas Perak yang sudah berusia dua tahun. Mimbar bebas ini diisi dengan orasi, musik, dan baca puisi. Yang tergabung dalam komunitas ini adalah kaum muda, aktifis LSM, aktifis mahasiswa, aktifis pelajar, budayawan yang militant dan berani membicarakan kekurangan negara.

“Kenapa harus takut? Kakek kita, buyut kita itu pejuang.” Kata Feriyanto Eryant.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home