Minim Curah Hujan, Warga TTU, NTT Terancam Kelaparan
KUPANG, SATUHARAPAN.COM – Akibat minimnya curah hujan di Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur, tanaman milik petani seperti jagung, padi dan kacang-kacangan mulai mengering.
Di wilayah Kecamatan Naibenu arah Pantai Utara Wini misalnya, sebagian besar tanaman jagung dan padi di lahan pertanian warga mulai mengering akibat ketiadaan air. Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak munculnya bencana kelaparan.
Sekretaris Kecamatan Naibenu, Martinus Beli menjelaskan kondisi memprihatinkan itu terjadi merata di empat desa yang ada di Kecamatan itu yakni Desa Sunsea, Bakitolas, Benus, dan Manamas.
Menurut Martinus, bukan hanya tanaman pertanian yang terancam mati, tetapi lahan pertanian yang sudah disiapkan warga, hingga saat ini belum juga ditanami, akibat hujan yang tidak normal.
“Minimnya curah hujan ini bila terus saja berlanjut, dipastikan kelaparan pun akan melanda warga di kecamatan tersebut,” kata Martinus, Rabu (27/1).
Ia menjelaskan sudah memantau dan mendata semua lahan pertanian milik warga untuk dikoordinasi dengan dinas terkait. Jika ada warga yang memiliki bibit tanaman umur pendek seperti palawija, bisa dibagikan ke masyarakat untuk ditanam.
Sementara itu Elisabeth Elu, seorang petani di Desa Manamas menuturkan, sudah lebih dari sebulan ini hujan tidak turun di desanya. Kalaupun ada hanya gerimis dan berlangsung sebentar saja.
“Terlalu panas sudah dari pertengahan Desember lalu tidak hujan. Kami orang tani makin susah, ladang dan kebun tersedia tapi kering,” katanya.
Baca juga:
- Kemarau Panjang Perparah Gizi Buruk di NTT
- Pendaftaran Calon Kepala Daerah untuk 269 Daerah Dimulai
- Pilkada 2015: Inilah Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati NTT
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...