Minim Sentimen Positif, Rupiah Masih Tertekan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore melemah sebesar 10 poin menjadi Rp 11.500 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.490 per dolar AS.
“Minimnya sentimen sebagai penggerak pasar keuangan membuat mata uang rupiah terhadap dolar AS stabil meski masih dalam area negatif,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar keuangan sedang menunggu hasil rapat kebijakan moneter Bank Sentral AS. Pertemuan itu rencananya akan mendiskusikan terkait dengan suku bunga AS.
“Bila ada potensi kenaikan suku bunga AS, tentu bisa mendorong tekanan pada nilai tukar rupiah dan dolar AS akan kuat terhadap mayoritas mata uang dunia,” katanya.
Namun, menurut dia, bila diskusi bank sentral AS itu cenderung pada kebijakan pelonggaran moneter, maka dolar AS bisa tertekan dan meningkatkan nilai tukar rupiah.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menambahkan bahwa minimnya sentimen positif dari dalam negeri maupun eksternal kembali menekan rupiah.
“Di tengah minimnya sentimen positif, pelaku pasar uang cenderung memegang dolar AS sebagai aset safe haven,” katanya.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini, tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 11.507 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 11.441 per dolar AS. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...