Minimnya Trotoar di Margonda Raya Depok

Anak-anak dan seorang ibu membawa anaknya harus rela berjalan di pinggir jalan utama Margonda Raya Depok, Jawa Barat karena tidak tersedianya fasilitas trotoar jalan, Jumat (07/06) (foto-foto : Dedy Istanto)

Seorang pejalan kaki yang melintas di pinggir jalan Margonda Raya Depok tanpa trotoar jalan

Minimnya trotoar jalan karena dibeberapa titik jalan digunakan untuk lahan parkir maupun berjualan

Tidak tersedianya trotoar jalan pejalan kaki berjalan di pinggir jalan, hal ini bisa menganggu maupun membayakan bagi pejalan kaki

DEPOK, SATUHARAPAN.COM – Proyek pelebaran jalan Margonda Raya Depok menjadi delapan jalur sisi kanan kiri yang terdiri dari empat ruas lajur menjadi pintu masuk utama Kota Depok, Jawa Barat berdampak pada minimnya trotoar jalan. Pemandangan ini didasarkan pada pantauan Satuharapan.com pada Jumat (07/06) hari ini.

Jalan yang menghubungkan Kota Depok dan Jakarta ini melalui dua tahap dari tahun 2012 sampai dengan 2013 dengan total dana Anggaran Pendapatan Biaya Daerah (APBD) Depok sekitar 12 Miliar Rupiah. Dana tersebut digunakan untuk pengerukan, pengaspalan, perbaikan drainase, penanaman pohon, dan pemasangan lampu jalan, dan tidak untuk pembangunan trotoar jalan atau perbaikan.

Beberapa titik ruas jalan Margonda Raya hampir sebagian besar tidak memiliki trotoar jalan bagi pejalan kaki. Patut disayangkan, jalan selebar sekitar 32 meter tersebut sangat minim trotoar jalan.

Hanya di titik-titik tertentu saja tersedia trotoar jalan, namun itu pun tidak maksimal karena banyak juga diperuntukan untuk berjualan maupun sebagai lahan parkir. Hal ini dapat menganggu bahkan membahayakan para pejalan kaki, yang sesungguhnya berhak menggunakan trotoar.

Editor : Wiwin Wirwidya Hendra

Editor : Sabar Subekti