Misi Pemusnahan Senjata Kimis di Suriah Minta Gencatan Senjata Sementara
DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM - Kepala Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) meminta semua pihak dalam konflik Suriah untuk melakukan gencatan senjata sementara.
Para pihak di Suriah harus bekerja sama, sehingga misi bersama Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang bertugas mengawasi penghancuran simpanan senjata kimia negara itu dapat melaksanakan tugas secepat mungkin.
"Kami mendesak semua pihak di Suriah untuk bersikap kooperatif dan memberikan kontribusi positif bagi misi ini," kata Direktur Jenderal OPCW, Ahmet Üzümcü, kepada pers di Den Haag. Dia menambahkan, gencatan senjata sementara akan memungkinkan para ahli untuk melaksanakan pekerjaan mereka.
"Banyak hal tergantung pada situasi di lapangan," kata dia, dan menekankan bahwa batas waktu untuk memusnahkan senjata kimia sangat ketat dan masalah logistik dan keamanan merupakan tantangan yang signifikan.
"Saya berpikir bahwa penghapusan senjata merupakan kepentingan semua. Oleh karena itu, jika kita dapat meyakinkan kerja sama oleh semua pihak dan gencatan senjata sementara bisa wujudkan untuk mengizinkan ahli kami bekerja… Saya pikir target bisa tercapai.”
Pemusnahan Menyeluruh pada 2014
Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menyetujui sebuah resolusi dua pekan lalu menyerukan implementasi cepat dari prosedur yang disusun oleh OPCW untuk pemusnahan cepat program senjata kimia Suriah
Penghapusan fasilitas senjata kimia dan material terkait merupakan tanggung jawab Pemerintah Suriah, karena baik OPCW maupun PBB diberi mandat untuk melakukan kegiatan pemusnahan senjata kimia yang ada.
Sebuah tim pendahuluan untuk misi PBB - OPCW mulai bekerja pada tanggal 6 Oktober. Üzümcü mengatakan, beberapa peralatan sudah hancur. Dia menambahkan bahwa kegiatan verifikasi pertama harus selesai pada akhir bulan ini dan fasilitas produksi harus tidak digunakan pada saat itu juga,. Dan pemusnahan semua kemampuan membuat senjata kimia pada pertengahan 2014.
Üzümcü mengatakan bahwa pihak berwenang Suriah telah kooperatif sejauh ini, dan menambahkan ada 12 ahli tambahan dikerahkan ke Damaskus, ibu kota Suriah. (un.org)
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...