Mitos Seputar Natal (1)
SATUHARAPAN.COM – Pada bulan Desember, umat Kristiani telah menyibukkan diri untuk menyambut perayaan kelahiran Sang Juruselamat, Yesus Kristus. Mereka memasang Pohon Natal, lampu warna-warni, Pernak-pernik Natal yang menarik dan saling berkirim kartu Natal.
Namun, ada beberapa mitos yang berkembang dalam masyarakat seputar Natal. Tahukah Anda bahwa Yesus Kristus lahir bukan pada tanggal 25 Desember? Atau ada berapakah orang majus yang datang pada saat Yesus lahir?
Perayaan 25 Desember
Natal yang kita rayakan setiap tanggal 25 Desember ini sebenarnya adalah bukan tanggal kelahiran pasti Yesus Kristus. Kelahiran-Nya tidak pernah dirayakan sampai tahun 336. Jemaat Kristen Awal memperingati Paskah sebagai dasar iman mereka.
Tanggal 25 Desember pada dasarnya adalah hari perayaan saturnalia Romawi untuk menyambut kembalinya matahari ke belahan bumi utara setelah mencapai garis balik selatan. Ketika itu siang terasa lebih lama, dewa matahari dianggap telah lahir kembali. Mereka merayakan peristiwa itu dengan kegembiraan sambil tukar-menukar hadiah.
Kemudian, Kaisar Konstantinus memaknai ulang perayaan tersebut sebagai bukan lagi perayaan dewa matahari melainkan sebagai kelahiran Yesus Kristus. Keputusan tersebut kemudian dipertegas kembali oleh Paus Julius I pada pertengahan abad keempat di kota Roma dan tidak sedikit yang menentang keputusan itu.
Sebenarnya, Alkitab tidak pernah menulis secara rinci kapan Yesus Kristus lahir ke dunia ini. Bulan Desember di wilayah Israel merupakan musim dingin di kawasan Israel. Fakta tersebut tentu bertentangan dengan apa yang tertulis dalam Alkitab yang menyatakan bahwa saat itu para gembala sedang menggembalakan dombanya di padang Efrata (Lukas 2:8-20). Di musim dingin, biasanya para pemilik ternak lebih memilih mengandangkan ternaknya untuk menghindari cuaca dingin.
Misteri Orang Majus
Tidak tahu berapa banyak orang Majus yang datang menemui bayi Yesus yang terbaring dalam palungan. Pada Matius 2:1 menyatakan bahwa orang-orang Majus yang datang lebih dari satu orang dan tidak dijelaskan lebih lanjut lagi mengenai jumlah. Kemudian, ada anggapan bahwa jumlah orang Majus tersebut ada tiga, mengacu pada banyaknya jenis persembahan yang diberikan berupa emas, kemenyan dan mur. (didyouknow.org)
Editor : Bayu Probo
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...